REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (28/1) malam, menimbulkan bencana tanah longsor di areal parkir objek wisata Taman Ayun.
Akibat longsor sepanjang 10 meter itu, dua orang dinyatakan hilang, yakni Ni Putu Putri (35) dan anaknya Ni Putu Fitriani (1,5). "Kami masih melakukan pencarian, namun korban belum juga ditemukan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Badung, I Gusti Adnyana.
Kepada Republika, Ahad (29/1) kemarin Adnyana mengatakan, Putri dan balitanya tidak sempat menyelamatkan diri saat terjadi musibah tanah longsor. Dia ada di dalam warung miliknya, yakni satu dari beasan warung yang berdiri di kawasan areal parkir objek wisata Taman Ayun.
Bencana tanah longsor itu bermula dari hujan lebat yang mengguyur kawasan itu, sekitar sekitar 20.00 wita. Karena volume air hujan yang cukup tinggi, yakni mencapai 63 milimeter, areal parkir yang berada di tepi jurang berketinggian sampai 12 meter, tidak kuat menahan beban dan akhirnya terjadi longsor sekitar 20.30 wita. Begitu mendengar ada musibah jelas Adnyana, pihaknya langsung bergerak guna melakukan evakuasi namun korban belum ditemukan.
Pada saat musibah terjadi, Putri sedang berada didalam warung menggendong bayinya dan ketika terjadi musibah tanah longsor, korban terpuruk. Tim SAR yang ddibantu personel TNI/Polri dan petugas pemadam kebakaran, hingga Sabtu sore masih terus melakukan pencarian. Sementara itu di lokasi musibah longsor, para pejabat Kabupaten Badung ikut menyaksikan jalannya evakuasi, diantaranya terlihat Bupati Badung AA Gde Agung.
Mengenai upaya perbaikan terhadap sebagian badan jalan dan trotoar yang ikut amblas, Adnyana mengatakan, karena jalan di sekitar Pura Taman Ayun adalah jalan provinsi, maka penanganannya akan dikembalikan kepada pemerintah provinsi. Peristiwa longsor selebar sekitar 15 meter itu, dijelaskan Adnyana, akan segera dilaporkan ke pemerintah provinsi. "Untuk sementara kami mengamankan lokasi kejadian terlebih dahulu, agar tidak ada korban lagi," kata Adnyana.