REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Wakil Sekretaris Sinode Gereja Kristen Injili di tanah Papua, Pendeta D Watopa mengingatkan, warga gereja di lingkungan jemaat Klasis Biak Selatan, kabupaten Biak Numfor, Papua diminta menghindari mengkonsumsi minuman keras (Miras) karena dapat merusak kesehatan dan moral umat.
"Akibat pengaruh miras orang bisa melakukan tindakan kriminal serta menjadi penyebab penularan penyakit berbahaya HIV dan AIDS," harap Wakil Sekretaris Sinode GKI di tanah Papua Pendeta Watopa saat membuka sidang klasis Biak Selatan, Rabu.
Ia mengakui, minuman keras yang dipasok ke tanah Papua hanya menambah kekayaan pengusaha pemasok tetapi tidak menguntungkan bagi masyarakat khususnya warga jemaat di lingkup GKI Sinode di tanah Papua.
Dia berharap, melalui sidang klasis Biak Selatan, persoalan minuman keras dan penyakit menular HIV/AIDS dapat menjadi perhatian sebab akibat pengaruh miras dampak yang ditimbulkan cukup banyak di tengah warga jemaat.
"Pengaruh miras juga dapat merusak moral dan mental warga jemaat, karena itu masalah ini harus mendapat perhatian peserta sidang klasis GKI Biak Selatan," ungkap Pendeta Watopa dihadapan 324 peserta sidang Klasis Biak selatan.
Sementara itu, Staf ahli Bupati bidang penelitian dan pengembangan Drs Piet Wospakrik mengakui, pelaksanaan sidang jemaat GKI Biak Selatan merupakan forum tertinggi organisasi di tingkat Klasis dalam menyusun program pelayanan serta memilih kepengurusan periode 2012-2016.
"Saya harapkan sidang Klasis GKI Biak Selatan berjalan lancar sesuai jadwal serta bisa menyusun kepengurusan organisasi untuk melayani warga jemaat Kristiani yang tersebar di sejumlah gereja," ujarnya.
Pembukaan sidang Klasis GKI Biak Selatan diawali ibadah dipimpin Pendeta Yustinus Noriwari serta dihadiri Ketua DPRD Nehemia Wospakrik, Komandan Lanal Kolonel (Mar) Prasodjo Sumarto, Komandan Pangkalan Udara Manuhua Biak Letkol (Pnb) Djoko serta pejabat sipil TNI/Polri setempat.