REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Dua orang warga Cilincing, Jakarta Utara meninggal dunia akibat siraman air keras pada tubuhnya, setelah mereka diduga hendak belajar ilmu kekebalan atau ilmu debus di Serang, Senin (20/2). Dua orang yang meninggal dunia tersebut bernama Dedi Supriyadi (26) dan Andri (26) warga jalan Kelapa Dua Cilincing Jakarta Utara.
Keduanya meninggal dunia setelah tubuh kedua orang tersebut disiram air keras oleh yang diduga menjadi 'guru spiritualnya' bernama Zaenul yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.
Rohman, salah seorang rekan korban yang juga menjadi korban akibat air keras dengan luka pada bagian tangannya menuturkan, peristiwa itu berawal setelah dirinya bersama tiga orang rekannya yakni Dedi, Andri dan Hendra hendak belajar ilmu kekebalan kepada Abah Zaenul yang tinggal di Kampung Kebanyakan, Desa Sukawana Kecamatan Serang.
Ia bersama tiga rekan lainnya datang ke tempat tersebut dengan membawa sejumlah persyaratan yang diminta Zaenul seperti kain putih, kembang tujuh rupa, serta air keras. Ia mengaku pada pekan sebelumnya juga ia datang pertama kalinya, namun belum membawa sejumlah persyaratan tertsebut.
"Saya bersama tiga teman ingin belajar ilmu kekebalan. Pertama kali dikenalkan ke tempat ini oleh Dedi, tapi malah seperti ini jadinya," kata Rohman yang mengalami luka pada tangan kanannya.
Setelah melakukan ritual pada Minggu (19/2) malam sekitar pukul 20.30 WIB seperti mandi kembang, dua orang temannya Dedi dan Andri langsung dicoba oleh 'sang guru' Zaenul dengan menyiramkan air keras ke sekujur tubuhnya, tetapi keduanya tidak kuat dan meninggal dunia di Rumah Sakit akibat luka bakar karena siraman air keras tersebut.
Sementara dia mengalami luka pada bagian tangan dan satu rekannya Hendra selamat karena tidak jadi mencoba disiram air keras sesudah melihat rekannya terluka dan Hendra sempat menolong tiga rekannya tersebut.
Akibat kejadian tersebut, anggota tim Reskrim Polres Serang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di Kampung Kebanyakan Kelurahan Sukawana Kecamatan Serang, Kota Serang.
"Kami masih melakukan pengejaran terhadap Zaenul yang diduga sebagai 'guru' dari para korban," kata Kasat Reskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso.