REPUBLIKA.CO.ID, -- Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat akan mendata dan memverifikasi data korban dan besaran kerusakan yang diakibatkan banjir bandang yang menghantam Kecamatan Simpati dan Tigo Nagari pada Rabu (22/2). Nantinya akan dibangun rumah layak huni bagi para korban.
"Saat ini kita terus mendata dan memvalidasi kerusakan rumah akibat banjir bandang. Bahkan, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat pada Selasa (28/2) akan turun melakukan verifikasi ke Kecamatan Simpati," kata Wakil Bupati Pasaman Daniel Lubis didampingi Sekda Syamsurizal di Lubuk Sikaping, Senin (27/2).
Bantuan rumah layak huni akan diberikan karena dari data sementara ada sekitar 174 rumah mengalami rusak akibat hantaman batu dan kayu yang dibawa oleh banjir.
"Mengenai berapa unit dan berapa ukurannya akan ditentukan kemudian setelah tim pusat memverifikasi ke lokasi. Mudah-mudahan korban banjir dapat bantuan yang layak dan dapat mengurangi penderitaan mereka," kata Daniel.
Sekda Pasaman, Syamsurizal menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya memberikan bantuan baik moril dan materil kepada korban banjir. Pada masa tanggap darurat ini, katanya, pihaknya lebih memfokuskan diri penyaluran bantuan pokok seperti makanan dan pakaian bagi korban.
"Makanan dan pakaian merupakan hal yang mendasar bagi korban banjir saat ini. Disamping itu, kita juga mulai melakukan pendataan untuk bantuan rumah layak huni," katanya.
.
Banjir bandang menghantam Kecamatan Simpati dan Tigo Nagari pada Rabu (22/2) sekitar pukul 18.15 WIB merusak sekitar 174 rumah penduduk, enam rumah ibadah dan 13 jembatan putus.
Sekitar 221 hektare sawah dan kebun rusak, empat los unit pasar Simpang rusak berat, satu unit Puskesmas pembantu rusak, 500 meter jalan kabupaten rusak dan 1.200 meter jalan negara juga rusak.