Kamis 01 Mar 2012 21:52 WIB

Inilah Prosesi Pemakaman Kiai Faqih Langitan

Rep: Satria Kartika/ Red: Hafidz Muftisany
Jenazah K. H Abdullah Faqih Dishalatkan Pelayat
Foto: beritajatim
Jenazah K. H Abdullah Faqih Dishalatkan Pelayat

REPUBLIKA.CO.ID, LANGITAN - Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman KH. Abdullah Faqih, pengasuh pondok pesantren Langitan, Widang, Tuban Jawa Timur. Sosok yang akrab disapa Kiai Faqih itu, dimakamkan sekitar pukul 3 sore di pemakaman umum Desa Widang yang lokasinya berjarak 200 meter dari ponpes setempat.

"Beliau dimakamkan berdekatan dengan makam para pengasuh ponpes Langitan sebelumnya," kata KH. Ahmad Zaim Ma'shoem, pengasuh Ponpes Kauman, Lasem Rembang yang turut menghadiri pemakaman Kiai Faqih.

Sebelum pemakaman, jelas KH. Ahmad, terlebih dahulu dilakukan beberapa prosesi seperti shalat jenazah dan upacara sambutan yang dimulai pukul 1 siang. Dalam upacara itu, pihak keluarga menyampaikan sepatah dua patah kata kepada para pelayat yang datang. Setelah itu, sambutan dilakukan oleh perwakilan alumni ponpes Langitan yang menceritakan kiprah dan jasa beliau semasa hidup. "Setelah itu baru diantar ke pamakaman, dan selesai sekitar pukul setengah 4 sore," jelas Gus Zaim, sapaan akrab KH. Ahmad Zaim.

Lebih lanjut Gus Zaim menerangkan, mulai Rabu malam (29/2) hingga sebelum pemakaman dilaksanakan, jenazah Kiai Faqih telah dishalatkan ratusan kali oleh para pelayat yang datang baik dari kalangan pesantren maupun masyarakat. "Ratusan ulama mengimami shalat jenazah," terangnya.

Saat pemakaman tidak ada prosesi lain, hanya membacakan Tahlil dan Talqin (tuntunan kepada sang mayit untuk mengingatkan siapa 'Tuhanmu', 'Rasulmu', dan 'Kitabmu').

Bagi Gus Zaim, sosok Kiai Faqih sesuai dengan namanya yang berarti ahli fiqih. Terlebih dari itu, Kiai Faqih merupakan alim ulama yang benar-benar mengerti masalah keumatan. Beliau juga sangat santun terhadap semua orang tanpa pandang buluh. "Bahkan ia pun selalu menerima pendapat dari 'orang kecil' meskipun pendapat itu salah," kenang Gus Zaim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement