REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani menyampaikan, usulan pengangkatan Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki sebagai calon Penjabat (Pj) Gubernur Aceh sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Menurutnya, bila merujuk pada regulasi terkait seperti UU Nomor 10/2016 serta UU Nomor 5/2014, terdapat berbagai ketentuan yang mengatur persyaratan pengangkatan calon penjabat gubernur di suatu provinsi.
Misalnya ketentuan untuk posisi tersebut diisi jabatan pimpinan tinggi madya. “Proses pengangkatan calon penjabat gubernur dilaksanakan dengan teliti serta merujuk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk Provinsi Aceh,” ujar Jaleswari dikutip dari siaran pers yang diterima, Selasa (5/7/2022).
Jaleswari pun menyebut Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki sudah tidak lagi berstatus sebagai prajurit TNI aktif karena telah pensiun dini. Selain itu, Achmad Marzuki juga saat ini menduduki jabatan pimpinan tinggi madya di Kementerian Dalam Negeri sebagai Staf Ahli Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa.
“Status Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki saat ini sebagai pimpinan tinggi madya di Kementerian Dalam Negeri menunjukan legitimasi yang bersangkutan untuk dapat diangkat sebagai Penjabat Gubernur Aceh sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Jaleswari.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membenarkan Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki yang akan dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh sudah tidak menjadi perwira aktif TNI. Andika menegaskan, Achmad Marzuki telah pensiun dini.
“Betul. Surat usulan Pemberhentian Dengan Hormat Mayjen TNI Achmad Marzuki dari prajurit TNI sudah saya tanda tangani 1 Juli (2022) kemarin. Surat usulan tersebut saya tujukan kepada Presiden RI,” kata Andika.
Secara terpisah, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman juga menyampaikan hal serupa. Dudung mengatakan, Achmad Marzuki telah pensiun dari dunia militer.
Selain itu, ia tak mempermasalahkan jika Achmad Marzuki ditunjuk sebagai Pj Gubernur Aceh. Sebab, Achmad Marzuki pernah memiliki pengalaman saat menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda pada 2020-2021.
“Karena yang bersangkutan mantan Pangdam Aceh dan masyarakat menghendaki beliau, saya pikir demi kepentingan rakyat Aceh tidak masalah,” kata dia.
Untuk diketahui, Achmad Marzuki sempat menjabat sebagai Asisten Teritorial (Aster) KSAD. Ia kemudian dimutasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Kewaspadaan Nasional Lemhannas pada 25 Maret 2022.