REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIBA Asia Cup 2022 sudah memasuki babak delapan besar. Separuh tim sudah tersingkir dari kejuaraan bola basket tertinggi antarnegara di Asia dan Oseania ini.
Tim-tim yang kalah mengepak kopernya lebih cepat. Namun mereka kembali ke negaranya dengan kesan positif terhadap turnamen dan hospitality yang mereka dapatkan.
Point guard Arab Saudi Khalid Abdel-Gabar menyesali kegagalan timnya lolos ke babak berikutnya. Namun, menurutnya, ini karena level persaingan yang tinggi di FIBA Asia Cup 2022.
"Untuk penyelenggaraan semuanya berjalan bagus. Tidak ada masukan sama sekali karena ini benar-benar sudah baik," kata pemain kelahiran Kanada dan akan membela tim Guelph Nighthawks di Canadian Elite Basketball League.
Center India, Amritpal Singh, mengatakan, timnya sulit bersaing karena diisi para pemain muda yang minim jam terbang di kompetisi lokal dan internasional. "FIBA Asia Cup 2022 adalah kompetisi level tinggi. Persaingannya top. Penyelenggaraannya sangat baik. Saya tak tahu harus memberikan masukan apa karena ini memang sudah bagus," kata center yang pernah bermain di Australia dan Jepang ini.
Dua pemain Kazakhstan, Vladimir Ivanov dan Oleg Balashov, menyampaikan hal senada. "Penyelenggaraannya luar biasa dengan level tim dan pemain yang sangat terlatih," kata Ivanov yang diamini Balashov.
Kening Ivanov berkerut saat diminta komentar dan saran. Sebab, menurut dia semuanya berjalan lancar. "Sudah sesuai standar, bahkan standar yang sangat tinggi. Oh ya, selagi di sini, kami akan mengunjungi tempat wisata di Jakarta," kata Ivanov.
"Semuanya oke. Hotel, makanan, lapangan permainan, lapangan latihan, semuanya sudah sesuai standar," kata Balashov yang juga mengaku ingin jalan-jalan menikmati Kota Jakarta.
Pelatih Filipina Chot Reyes juga mengapresiasi penyelenggaraan FIBA Asia Cup 2022. "Transportasi, makanan, akomodasi, fasilitas latihan, semuanya fantastis. Kedekatan venue dengan hotel untuk turnamen sangat penting. Panitia pelaksana melakukan pekerjaan yang sangat baik," kata dia.
Sementara pelatih Yordania Wesam Al Sous menilai Indonesia sangat siap menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023. Menurut dia, Indonesia mampu dan pantas untuk itu.
"Yang perlu diingat mungkin karena levelnya dunia, Indonesia harus meningkatkan dan memperhatikan jangan ada kekurangan sekecil apa pun, seperti misalnya di lapangan latihan. Anda bisa bayangkan apa yang terjadi andai tim selevel Amerika Serikat datang ke sini dan menemukan kesalahan meskipun kecil," jelas Al Sous.