REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mulai mengerjakan reaktor keempat pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu di Mersin di pantai Mediterania pada Kamis (21/7/2022).
Pengerjaan reaktor keempat berarti bahwa pembangkit nuklir pertama di Turki selangkah lebih dekat dari pada 2023. Keempat reaktor tersebut diharapkan beroperasi sepanjang waktu selama 60 tahun.
Menteri Energi Fatih Donmez menegaskan pada upacara peletakan batu pertama bahwa tenaga nuklir merupakan pilihan penting dalam memenuhi peningkatan permintaan energi di Turki setelah pandemi dan untuk pengurangan emisi global.
"Jika selesai, keempat reaktor itu sendiri akan memenuhi sekitar 10 persen kebutuhan listrik kita," kata Donmez.
Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Turki telah memastikan para insinyur Turki akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan melalui pendidikan mereka di luar negeri untuk mengoperasikan pembangkit nuklir.
Hingga saat ini, 246 dari 317 siswa telah menyelesaikan pendidikan tenaga nuklir di Rusia dan bekerja di Akkuyu, sedangkan 71 sisanya masih mengenyam pendidikan di Rusia.
"Akkuyu akan memainkan peran penting tidak hanya dengan listrik yang akan dihasilkannya tetapi juga dengan kontribusinya terhadap tujuan energi hijau kami," kata Donmez.
Akkuyu akan mencegah 35 juta ton emisi karbon per tahun dan 2,1 miliar ton emisi karbon selama masa pakainya selama 60 tahun.