Selasa 26 Jul 2022 09:27 WIB

Rusia Ingin Akhiri Rezim di Ukraina

Rusia berencana untuk mempertahankan kendali atas wilayah di luar Ukraina timur.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Puing-puing benda tak dikenal setelah ledakan di Kiev, Ukraina, 24 Februari 2022. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, tujuan keseluruhan Rusia di Ukraina adalah untuk mendapatkan rakyatnya dari rezim yang tidak dapat diterima.
Foto: EPA-EFE/MIKHAIL PALINCHAK
Puing-puing benda tak dikenal setelah ledakan di Kiev, Ukraina, 24 Februari 2022. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, tujuan keseluruhan Rusia di Ukraina adalah untuk mendapatkan rakyatnya dari rezim yang tidak dapat diterima.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, tujuan keseluruhan Rusia di Ukraina adalah untuk mendapatkan rakyatnya dari rezim yang tidak dapat diterima. Pernyataan ini jelas ditunjuk pada pemerintahan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy.

"Kami mendukung untuk membantu rakyat Ukraina timur untuk membangun diri dari beban rezim yang sama dapat diterima ini," kata Lavrov pada pertemuan puncak Liga Arab di Kairo pada Ahad (24/7/2022) malam.

Baca Juga

Penyataan terbaru ini pun menunjukkan bahwa tujuan perang yang dilakukan Rusia melampaui kawasan industri Donbas Ukraina di timur. "Kami pasti akan membantu rakyat Ukraina untuk melawan rezim, yang benar-benar anti-rakyat dan anti-historis," ujar Lavrov.

Komentar Lavrov memperingatkan pekan lalu bahwa Rusia berencana untuk mempertahankan kendali atas wilayah yang lebih luas di luar Ukraina timur. Rusia menjangkau wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan dan akan membuat lebih banyak keuntungan di tempat lain.

Pernyataan Istana Kremlin menunjukkan kondisi yang kontras pada awal perang. Moskow berulang kali bahwa tidak berusaha untuk menggulingkan pemerintah Zelenskyy, bahkan ketika pasukan Moskow mendekati Kiev.

Pekan lalu, Rusia dan Ukraina berjanji yang bertujuan untuk membuka jalan bagi pengiriman jutaan ton biji-bijian Ukraina yang sangat dibutuhkan, serta ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia. Wakil Menteri Infrastruktur Ukraina Yuri Vaskov mengatakan, pengiriman gandum pertama direncanakan untuk minggu ini.

Saat ini Rusia menuduh tuduhan bahwa serangan akhir pekan di pelabuhan Odesa sama dengan mengingkari kesepakatan.Moskow serangan itu tidak akan mempengaruhi pengiriman biji-bijian. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement