Selasa 26 Jul 2022 19:35 WIB

Moskow: Pembubaran Badan Yahudi di Rusia Masalah Hukum

Rusia bantah rencana pembubaran Badan Yahudi berkaitan dengan sikap Israel ke invasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova menepis anggapan bahwa langkah Kementerian Kehakiman Rusia hendak membubarkan Badan Yahudi di negara tersebut berkaitan dengan sikap Israel dalam konflik di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova menepis anggapan bahwa langkah Kementerian Kehakiman Rusia hendak membubarkan Badan Yahudi di negara tersebut berkaitan dengan sikap Israel dalam konflik di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menepis anggapan bahwa langkah Kementerian Kehakiman Rusia hendak membubarkan Badan Yahudi di negara tersebut berkaitan dengan sikap Israel dalam konflik di Ukraina. Zakharova meyakinkan, persoalan Badan Yahudi murni kasus hukum.

“Ini pertanyaan untuk Kementerian Kehakiman, itu informasi yang saya miliki. Itu pasti masalah hukum,” kata Zakharova saat ditanya tentang nasib Badan Yahudi cabang Rusia dalam sebuah wawancara televisi, Selasa (26/7/2022), dikutip laman Ynet News.

Baca Juga

Zakharova kemudian menyampaikan bahwa dukungan Israel terhadap Ukraina setelah invasi Rusia menimbulkan pertanyaan. "Pernyataan yang keluar dari Israel bias dan sama sekali tidak konstruktif. Ketika penilaian anti-Rusia diberikan oleh kepemimpinan Israel pada tingkat yang berbeda, dan ketika kebijakan tersebut pro-Ukraina dan mendukung rezim di Kiev, itu menimbulkan pertanyaan," ucapnya.

Akhir pekan lalu Perdana Menteri Israel Yair Lapid memperingatkan Rusia agar tidak menutup Badan Yahudi di negara tersebut. Dia mengatakan, langkah demikian akan menimbulkan dampak negatif terhadap hubungan bilateral Moskow dan Tel Aviv.

Lapid mengungkapkan, komunitas Yahudi di Rusia besar dan selalu muncul dalam setiap diskusi diplomatik bilateral kedua negara. “Menutup kantor Badan Yahudi akan menjadi peristiwa besar, yang akan memiliki konsekuensi pada hubungan itu,” kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan, Ahad (24/7), dikutip laman Times of Israel.

Pemerintah Israel berencana mengutus delegasi diplomatik ke Moskow untuk melakukan pembicaraan setelah memperoleh persetujuan dari Rusia. Delegasi itu akan mencakup perwakilan dari Kantor Perdana Menteri, Dewan Keamanan Nasional, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehakiman, dan Kementerian Imigrasi.

Kementerian Kehakiman Rusia telah meminta pengadilan di Moskow untuk membubarkan cabang Badan Yahudi di negara tersebut. Badan Yahudi adalah organisasi nirlaba berbasis di Yerusalem yang mempromosikan imigrasi ke Israel.

Situs web pengadilan distrik Basmanny mengungkapkan, Kementerian Kehakiman Rusia mengajukan permintaan pembubaran pada 15 Juli dan akan dibahas pada 28 Juli. “Pengadilan menerima gugatan yang diajukan oleh departemen utama Kementerian Kehakiman di Moskow yang meminta pembubaran Badan Yahudi,” kata pengadilan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita Rusia RIA, Kamis (21/7/2022).

Juru bicara pengadilan, Ekaterina Buravtsova, mengungkapkan, permintaan pembubaran Badan Yahudi dibuat setelah adanya pelanggaran hukum. Namun dia tak menjelaskan secara terbuka pelanggaran apa yang dimaksud. Sidang pendahuluan kasus tersebut diagendakan digelar pada 28 Juli.

Badan Yahudi adalah organisasi nirlaba Yahudi terbesar di dunia. Sejalan dengan sikap Israel, mereka sempat mengkritik keputusan Rusia menyerang Ukraina. Pada 5 Juli lalu, Jerusalem Post sempat melaporkan bahwa otoritas Rusia mencurigai Badan Yahudi secara ilegal menghimpun data tentang warga Rusia. Menurut data pemerintah Israel, terdapat sekitar 7.000 Yahudi yang bermigrasi dari Rusia ke Israel tahun lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement