REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Yair Lapid menolak permintaan Raja Yordania Abdullah untuk mengirimkan salinan Alquran ke Masjid Al Aqsa. Dalam pertemuan dengan Lapid di ibu kota Yordania, Amman, Raja Abdullah meminta agar Yordania diizinkan mengirim salinan Alquran ke Al Aqsa, tetapi permintaan itu ditolak.
Raja Abdullah sebelumnya telah mengajukan permintaan yang sama kepada pendahulu Lapid, Naftali Bennet, tetapi juga ditolak.
Dia telah secara konsisten membuat permintaan yang sama kepada pejabat Israel yang mengunjungi Amman, termasuk selama pertemuan dengan Presiden Israel Issac Herzog, kata laporan Kan.
Dilansir dari The New Arab, Kamis (28/7/2022), Yordania, yang keluarga Hashemite yang berkuasa memiliki perwalian atas situs-situs Muslim dan Kristen di Yerusalem, mengatakan bahwa sejak tahun 2000 Israel telah merusak otoritas kerajaan.
Amman juga menuduh Israel mengabaikan tradisi berabad-abad di mana non-Muslim tidak beribadah di kompleks masjid. Pada bulan April, Yordania mengintensifkan upaya untuk mendorong Israel untuk menghormati status quo bersejarah di masjid Al Aqsa & di Yerusalem dan menghindari konfrontasi kekerasan yang dapat mengancam konflik yang lebih luas.
Namun Israel telah membantah tuduhan oleh Yordania dan negara-negara Arab lainnya bahwa mereka mencoba melanggar batas situs suci Muslim di Kota Tua Yerusalem, yang didudukinya dalam Perang Arab-Israel 1967.
Israel juga mengatakan sedang memberlakukan larangan lama pada ibadah Yahudi di kompleks tersebut, tapi ekstremis Yahudi secara teratur menyerbu kompleks Al Aqsa dan melakukan ritual keagamaan yang provokatif di bawah perlindungan pasukan Israel.