REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel telah mengumumkan rencana untuk memajukan pembangunan kawasan industri bersama Yordania yang bernilai jutaan dolar. Kawasan industri tersebut dibangun di sepanjang perbatasan.
Keputusan untuk memajukan pembangunan proyek yang dijuluki "Jordan Gateway", muncul selama pertemuan kabinet pemerintah Israel pada Ahad (31/7/2022). Menurut sebuah pernyataan Israel, gagasan itu pertama kali diusulkan pada1994 ketika kedua negara menormalkan hubungan. Tetapi rincian akhir dari proyek pembangunan itu disepakati dalam pertemuan antara Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid di Ibu Kota Yordania, Amman pada pekan lalu.
"Dua puluh delapan tahun sejak perjanjian damai dengan Yordania, kami membawa hubungan bertetangga antara kedua negara selangkah lebih maju. Ini merupakan terobosan yang akan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan dan penguatan kawasan," ujar Lapid, dilansir Aljazirah, Selasa (2/8/2022).
Sejauh ini pemerintah Yordania belum memberikan komentar tentang proyek tersebut. Pengerjaan proyek ini telah dimulai dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penyelesaian jembatan penyeberangan antara kedua wilayah.
Penyeberangan itu terletak tepat di atas bagian timur laut wilayah pendudukan Tepi Barat, dekat dengan Kota Beit She'an di Israel. Wilayah itu sebelumnya disebut Beisan sebelum pengusiran penduduk Palestina pada 1948 dalam peristiwa Nakba.
Menurut pernyataan pemerintah Israel, dalam beberapa tahun terakhir proyek tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar 200 juta shekel Israel atau 59 juta dolar AS. Kawasan industri ini akan mencakup pabrik Israel dan Yordania di sisi kawasan Yordania. Sementara sayap logistik dan pangkalan akan dibangun di sisi Israel untuk mentransfer barang keluar dari pelabuhan Israel di Laut Mediterania, karena Yordania terkurung daratan.
Sekitar 700 dunam (70 hektar atau 172 hektar) telah dialokasikan di Yordania untuk proyek tersebut. Sementara Israel mengalokasikan lahan sekitar 245 dunam (24 hektar, 60 hektar).
Israel mengatakan, kawasan industri ini akan memungkinkan pengusaha Israel dan Yordania untuk berkomunikasi secara langsung, sehingga menghasilkan inisiatif bersama dalam perdagangan, teknologi, dan industri lokal. Proyek ini juga akan dikembangkan dan dioperasikan dalam koordinasi dengan Kerajaan Yordania dan kesepakatan bersama tentang tujuan proyek, serta aspek operasinya.
Proyek infrastruktur bersama ini akan menjadi yang pertama antara Israel dan Yordania. Namun beberapa negara Arab telah memajukan perjanjian ekonomi dan keamanan dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei 2022, Israel menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Emirat Arab (UEA). Ini menjadi perjanjian perdagangan besar pertama Israel dengan negara Arab.
Pada 2019, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluncurkan rencana ekonomi antara Israel, Palestina, dan negara-negara Arab. Rencana ini mendapatkan pertentangan dari Palestina.