Kamis 04 Aug 2022 17:39 WIB

Didukung BRI, Usaha Dawet Kemayu Bangkit dari Keterpurukan

Nasabah BRI di Yogyakarta sukses berbisnis Dawet Kemayu dengan sistem waralaba

Red: Christiyaningsih
Nasabah BRI di Yogyakarta sukses berbisnis Dawet Kemayu dengan sistem waralaba.
Foto:

Seperti tak ada habisnya tantangan bagi Intan, kurang dari dua minggu sejak Intan membuka outlet pertamanya, pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia dan disusul kebijakan PSBB yang sangat menghancurkan harapan Dawet Kemayu. Namun mental Intan yang sudah teruji dari kegagalan sebelumnya tak mau menyerah begitu saja.

Melalui fasilitas program KMK Tangguh dari BRI, Intan justru membuka 10 outlet miliknya di Kota Yogyakarta di kala pandemi yang kebanyakan di pusat perbelanjaan. Intan semakin serius mengelola brand Dawet Kemayu dengan merekrut profesional untuk mengelola media sosial dan digital marketing. Instagram @dawetkemayu.official yang dikelola dengan sangat profesional membuka jalan Dawet Kemayu lebih dikenal dan melebarkan sayap ke seluruh penjuru Pulau Jawa. 

Dari hasil diskusi dan konsultasi dengan BRI, waralaba atau franchise dipilih Intan untuk mengembangkan usahanya. Berbagai paket kerja sama ditawarkan bagi calon pewaralaba. Mulai dari paket Virtual Kitchen dengan modal Rp 3,9 juta sudah dapat menjadi bagian dari Dawet Kemayu.

Pilihan lainnya adalah paket Juragan Rp 7,9 juta, paket Bossman Rp 11,9 juta, dan paket Sultan Rp 14,9 juta. Semuanya sudah termasuk bahan baku, peralatan, dan booth yang masing-masing berbeda sesuai paket waralaba.

Selanjutnya pewaralaba diwajibkan untuk menggunakan bahan baku yang disediakan oleh dapur pusat Dawet Kemayu di Yogyakarta. Bagi semua outlet waralaba Dawet Kemayu juga diberikan hak eksklusif untuk menggunakan media marketing dari @dawetkemayu.official sehingga pemasaran lebih seragam dan masif.

Direktur Bisnis SME Amam Sukriyanto menyampaikan BRI terus berkomitmen mendukung pelaku UMKM dan bertekad untuk terus melakukan pendampingan kepada UMKM dengan tujuan UMKM bisa berkembang secara berkelanjutan. Dari UMKM mikro, naik ke kecil, menjadi menengah, hingga menjadi pelaku usaha korporasi.

“Untuk mendukung UMKM naik kelas dan sustain, program pemberdayaan harus terus dilakukan secara continue atau berkelanjutan,” ujar Amam.

Adapun journey pemberdayaan untuk mendukung bisnis UMKM yaitu go modern melalui perbaikan kualitas produk, story behind product, packaging, branding, pengelolaan keuangan, manajemen pemasaran, dan pembukuan. Kemudian dengan go digital, yakni digitalisasi dan automasi bisnis pemasaran, go online yakni perluasan pasar menggunakan e-commerce, serta go global melalui strategi menjangkau pasar internasional. Dalam hal ini, BRI menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer sebagai sarana showcase untuk UMKM mendapatkan akses ke pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement