Jumat 05 Aug 2022 15:16 WIB

OASE-KIM dan BNN Gelar Sosialisasi Anti-Narkoba dan Literasi Digital

Penyalahgunaan narkoba yang kian memprihatinkan.

OASE-KIM dan BNN Gelar Sosialisasi Anti-Narkoba dan Literasi Digital. Foto:  Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian
Foto: Dok Republika
OASE-KIM dan BNN Gelar Sosialisasi Anti-Narkoba dan Literasi Digital. Foto: Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar kegiatan “Sosialisasi Anti-Narkoba dan Literasi Digital” di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (4/8/2022). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara itu dibuka secara resmi oleh Ketua Umum OASE-KIM Tri Tito Karnavian. 

Dalam kesempatan itu, Tri menjelaskan, pelaksanaan program ini merupakan kegiatan bidang sosial dan budaya. Adapun tema Anti-Narkoba dan Literasi Digital, kata dia, berangkat dari kekhawatiran atas penyalahgunaan narkoba yang kian memprihatinkan. Hal ini diperparah dengan rusaknya nilai, moral, dan karakter anak muda akibat penggunaan teknologi informasi yang tak bertanggung jawab. 

Baca Juga

"Anak-anak kita ini adalah generasi muda yang nanti menjadi pewaris bangsa ini, tentu mereka diharapkan menjadi generasi yang kuat, yang bisa berkompetisi, generasi yang sehat, dan pasti bebas narkoba dan bertanggung jawab menggunakan teknologi informasi," kata Tri. 

Tri menambahkan, narkotika sejatinya telah menjadi ancaman nyata yang dapat menghancurkan bangsa Indonesia. Apalagi penyalahgunaan narkoba kini sudah masuk ke segala lapisan masyarakat. Bukan hanya terbatas di tempat-tempat hiburan malam di wilayah perkotaan, tetapi peredaran narkoba juga telah membidik daerah permukiman, kampus, sekolah, bahkan wilayah perdesaan. 

"Kepada anak-anak kita semua, ingat! Kalian harus mengetahui bahwa (kalian) adalah sasaran utama dari (para) pengedar narkoba ini," ujar Tri mengingatkan. 

Lebih lanjut, Tri juga menjelaskan tentang dampak negatif dari kemajuan digital yang sama bahayanya dengan penyalahgunaan narkoba. Sebab, apabila digunakan dengan tidak bertanggung jawab, kemajuan digital ini dapat merusak mental generasi muda. Oleh karena itu, ia pun meminta semua pihak bergandengan tangan untuk mencegah keduanya terjadi. 

"Kalian harus betul-betul sadar dan melindungi diri kalian untuk terhindar dari pengedar narkoba ini, semua mempunyai gadget berarti sudah mengetahui hal-hal negatif apabila menggunakan narkoba," katanya. 

Tri mengapresiasi BNN, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dan semua pihak yang turut mendukung program OASE, utamanya dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba. Ia pun berharap generasi muda tumbuh sehat, tangguh, dan dapat menjadi pemimpin di masa depan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement