REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN - Tim penyelamat mengidentifikasi lebih banyak korban jiwa dari lokasi ledakan gudang kembang api di Armenia. Pada Selasa (16/8/2022), Kementerian Darurat Armenia mencatat korban jiwa kecelakaan tersebut menjadi 16 jiwa.
"17 orang lainnya masih belum ditemukan," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Ledakan menghancurkan gudang di sebuah pusat perbelanjaan di ibu kota Armenia Yerevan pada Ahad lalu. Ledakan menyebabkan bagian-bagian bangunan runtuh dan melukai sedikitnya 60 orang.
Secara terpisah, kantor berita Armen Press mengutip pemerintah yang mengatakan akan mengumumkan hari berkabung setelah operasi penyelamatan selesai. Rekaman video dari pasar Surmalu pada Ahad menunjukkan asap abu-abu mengepul di atas sebuah bangunan dan orang-orang berlarian menjauh dari daerah tersebut.
Sekitar 70 petugas penyelamat sejak Ahad mencari korban selamat di puing-puing bekas kebakaran. Para pengamat membantu para korban pindah ke tempat yang aman.
"Kembang api, kembang api semuanya hancur dalam satu menit. Orang-orang tidak bisa keluar dari toko," kata seorang saksi mata dikutip laman Aljazirah, Selasa.
Kementerian situasi darurat mengatakan, bahwa informasi awal menunjukkan bahwa dua ledakan besar telah merobohkan bagian dari kembang api perumahan gedung, yang memicu kebakaran. Namun belum diketahui apa yang meledakkan kembang api itu.
Tidak ada kata segera tentang apa yang menyebabkan kembang api menyala, tetapi para pejabat mengesampingkan serangan 'teror'. Menteri Situasi Darurat Armen Pambukhchyan, dikutip oleh kantor berita Sputnik Armenia, mengatakan api telah dipadamkan, tetapi angin kencang masih menjadi ancaman.