Selasa 16 Aug 2022 16:13 WIB

RS Indonesia di Gaza Dapat Tambahan 120 Matras Tidur

Total kapasitas tempat tidur di RS Indonesia 230 tempat tidur.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
RS Indonesia di Gaza, Palestina.
Foto:

Arief mengatakan, pengadaan ruang ICCU RS Indonesia adalah sebagai pengembangan dari ICU. Selama ini tingkat keterisian bed ICU oleh pasien dengan diagnosa penyakit jantung cukup tinggi dan sering membutuhkan waktu perawatan yang lama. Hal ini mengakibatkan pasien-pasien kritis non-jantung yang membutuhkan layanan intensif potensial tidak terlayani.

RS Indonesia di Jalur Gaza adalah karya anak bangsa yang dibangun sepenuhnya dari donasi rakyat Indonesia. Pembangunan RS ini diinisiasi sejak Januari 2009 yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara Alm. Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT mewakili rakyat Indonesia dan dr. Bassim Naim, Acting Minister of Health di Gaza saat itu.

Pembangunan tahap satu RS Indonesia dimulai pada pertengahan tahun 2011 dan selesai pada tahun 2014 yang diikuti dengan pengadaan alat kesehatan. Dengan kepedulian dan kedermawanan rakyat Indonesia pengadaan alat kesehatan tahap satu RS Indonesia selesai pada akhir tahun 2015 dan pada akhir Desember 2015, RS Indonesia mulai dibuka dan memberikan pelayanan bagi rakyat Gaza.

Difungsikan sebagai rumah sakit umum (General Hospital) oleh pemerintah setempat, kapasitas RS Indonesia sebelumnya sebanyak 100 tempat tidur tidak lagi mencukupi terlebih ketika agresi terjadi. Untuk itu, pada awal tahun 2019, MER-C mulai melakukan pembangunan tahap dua, yaitu pembangunan lantai tiga dan lantai empat yang selesai pada pertengahan tahun 2020, lalu dilanjutkan dengan pengadaan alat kesehatan secara bertahap.

Saat ini RS Indonesia menjadi rumah sakit utama dan terbesar di Gaza bagian utara. RS Indonesia merupakan RS terbesar kedua di Jalur Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement