Rabu 17 Aug 2022 04:27 WIB

Kemkominfo Dorong Pelaku UMKM Disabilitas Terlibat di Ekonomi Digital

Konsep besar Kominfo dalam transformasi digital adalah nobody left behind.

Red: Gita Amanda
Pelaku UMKM difabel mempraktikkan pemanfaatan platform penjualan digital (e-commerce) (ilustrasi).
Foto: AJI STYAWAN/ANTARA
Pelaku UMKM difabel mempraktikkan pemanfaatan platform penjualan digital (e-commerce) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong para penyandang disabilitas yang menjadi pelaku UMKM berperan dan terlibat secara aktif mendukung ekonomi digital di Tanah Air.

"Konsep besar Kominfo dalam transformasi digital adalah nobody left behind. Artinya semua masyarakat Indonesia diajak bertransformasi digital. Pilar transformasi digital adalah pemerintah, dunia usaha dan masyarakat umum, termasuk di dalamnya penyandang disabilitas," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Usman Kansong dalam keterangan di Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Usman mengatakan pihaknya, melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika), telah menyediakan sejumlah pelatihan bagi para pebisnis UMKM penyandang disabilitas. Hal tersebut agar mereka dapat menguasai ekonomi digital di Indonesia.

Program-program tersebut dibuat sesuai kebutuhan kalangan difabel. Usman mengatakan Ditjen Aptika Kemkominfo telah menyediakan program 1.000 Startup Digital dan Literasi Digital.

Dalam program tersebut, Kominfo akan menjadi fasilitator, menyiapkan sistem, tools dan mekanisme yang dapat membantu pengembangan bisnis startup. Ada juga program khusus, seperti coaching untuk menyesuaikan bisnis dengan pasar.

Untuk mensukseskan program 1.000 Startup Digital bagi kalangan difabel ini, Ditjen Aptika Kominfo akan melibatkan sejumlah pihak yang menaruh perhatian besar terhadap para penyandang disabilitas.

Sementara Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) Myra Winarko mengapresiasi langkah Kemkominfo yang memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada pelaku bisnis UMKM dari kaum disabilitas.

Yayasan PTI selama ini menjadi inkubator bisnis bagi kaum difabel. Myra mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kemkominfo. Menurutnya, kerja sama ini akan semakin membuka kesempatan bagi UMKM difabel untuk mengakses pasar yang lebih luas.

"Dalam memanfaatkan momentum G20 ini, kami berharap tidak sekedar memperoleh kesempatan untuk memamerkan dan menjual karya anak didik kami. Lebih jauh dari itu, kami berharap dapat membukakan link bisnis bagi kaum disabilitas. Kegiatan ini sangat kami syukuri, berharap bisa lebih membukakan peluang bagi kaum disabilitas yang ada di Indonesia agar bisa berdaya secara ekonomi," tutur Myra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement