Rabu 17 Aug 2022 18:54 WIB

HUT ke-77 RI, Bio Farma Telah Distribusikan 439 Juta Dosis Vaksin Covid 19

Bio Farma menyebut 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan untuk imunitas rakyat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. ejalan dengan tema HUT Kemerdekaan tahun 2022, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, bangsa Indonesia terus bangkit melampaui kondisi pandemi Covid-19. Bio Farma (Persero) hingga saat ini telah berhasil mendistribusikan 439 juta Dosis Vaksin Covid 19. Dimana, 432 juta dosis di antaranya telah berhasil disuntikkan untuk membangun imunitas rakyat di seluruh pelosok negeri.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. ejalan dengan tema HUT Kemerdekaan tahun 2022, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, bangsa Indonesia terus bangkit melampaui kondisi pandemi Covid-19. Bio Farma (Persero) hingga saat ini telah berhasil mendistribusikan 439 juta Dosis Vaksin Covid 19. Dimana, 432 juta dosis di antaranya telah berhasil disuntikkan untuk membangun imunitas rakyat di seluruh pelosok negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejalan dengan tema HUT Kemerdekaan tahun 2022, “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, bangsa Indonesia terus bangkit melampaui kondisi pandemi Covid-19. Bio Farma (Persero) hingga saat ini telah berhasil mendistribusikan 439 juta Dosis Vaksin Covid 19. Dimana, 432 juta dosis di antaranya telah berhasil disuntikkan untuk membangun imunitas rakyat di seluruh pelosok negeri. 

Menurut Direktur Bio Farma Honesti Basyir, hingga pertengahan Agustus 2022, Bio Farma berhasil mendistribusikan vaksin Covid-19 sebanyak 439 juta dosis ke 34 Provinsi di Indonesia. 

Keberhasilan pendistribusian yang dimulai sejak Januari 2021 sampai 15 Agustus 2022 didukung oleh inovasi yang dihasilkan Bio Farma yaitu program Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV).

SMDV merupakan suatu sistem penjamin distribusi vaksin yang dapat memberikan informasi  mengenai keamanan, keaslian dan kualitas produk selama proses distribusi. Serta dapat mendeteksi adanya potensi gangguan selama proses distribusi secara cepat. 

SMDV ini memanfaatkan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), Track and Trace, Transport Management System, dan BI Dashboard yang terintegrasi secara bertahap dengan sistem lain di dalam dan di luar distributor vaksin. 

Baca juga : Anak Baru Sembuh dari Covid-19 Boleh Divaksinasi Rubela

Sistem ini, kata Honesti, dapat dipantau melalui Command Center yang terpusat di Bio Farma sehingga memudahkan pemantauan distribusi vaksin secara real time. SMDV berdampak pada peningkatan jumlah titik distribusi sebanyak 18 kali lipat, dari awalnya 34 titik di tingkat provinsi menjadi 626 titik distribusi di tingkat Kabupaten/Kota. 

Sehingga, kata dia, semakin cepat vaksin Covid-19 diterima oleh masyarakat dari berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Selain itu, seluruh transaksi distribusi vaksin dapat dipertanggungjawabkan dan dapat terpantau oleh sistem secara real-time, dari suhu vaksin selama proses pendistribusian hingga penyimpanan.

“Indonesia termasuk negara yang cepat dalam mendapatkan vaksin COVID-19 karena seperti yang kita ketahui bahwa jumlah populasi Indonesia sangat besar," ujar Honesti, Rabu (17/3/2022).

Sehingga, kata dia, Indonesia perlu segera mengusahakan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 untuk penanganan penyebaran penyakit agar tidak semakin banyak masyarakat yang tertular COVID-19. Vaksin yang telah didistribusikan ini merupakan vaksin yang didapatkan Indonesia melalui kerja sama bilateral dan multilateral.

Baca juga : Vaksin Merah Putih Jadi Langkah Besar Industri Farmasi Indonesia

Saat ini, kata dia, Bio Farma tengah mengupayakan ketahanan nasional melalui kemandirian Kesehatan nasional dengan memproduksi vaksin COVID-19 Indonesia. Vaksin COVID-19 Indonesia telah melalui tahapan uji klinis tahap 1 di bulan Februari 2022 dan tahap 2 pada bulan April 2022.

“Bio Farma saat ini sedang menyelesaikan tahapan uji klinis fase 3 dan telah mendaftarkan uji klinis fase 3 sebagai rangkaian proses untuk mendapatkan Izin Edar dalam Keadaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan POM," kata Honesti. 

Vaksin Covid 19 Indonesia ini diharapkan nantinya dapat digunakan untuk vaksinasi Booster dan vaksinasi anak, disamping untuk vaksinasi dosis kesatu dan kedua.

Sementara itu, pada Pidato Sidang Tahunan di Gedung DPR MPR, 16 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo, mengatakan, Indonesia menjadi negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid 19. Termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan.

Baca juga : Presiden Jokowi Puji Erick Thohir Bongkar Korupsi di BUMN

Presiden Joko Widodo mengatakan, tantangan yang kita hadapi sangat berat. Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. 

“Ujian ini tidak mudah bagi dunia dan juga tidak mudah bagi Indonesia. Semua ini harus kita hadapi dengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan. Di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19”, papar Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement