Selasa 06 Sep 2022 20:45 WIB

Suharso Monoarfa Diminta Mundur dari Jabatan Menteri

Suharso Monoarfa dinilai memiliki banyak masalah pribadi.

Red: Indira Rezkisari
Spanduk dengan foto Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa terpasang di depan kantor DPP PPP Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (5/9/2022). Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang Senin (5/9/2022) dini hari, memutuskan menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan pada Sabtu lalu.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Spanduk dengan foto Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa terpasang di depan kantor DPP PPP Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (5/9/2022). Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang Senin (5/9/2022) dini hari, memutuskan menunjuk Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa yang diberhentikan pada Sabtu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan orang yang tergabung dalam Solidaritas Santri Menggugat meminta Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatan menteri. Permintaan tersebut mencuat terutama setelah Suharso dilengserkan sebagai Ketua Umum PPP.

"Kami sangat mengapresiasi PPP yang berani memecat Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP. Terlepas dari itu, masih banyak permasalahan yang menyangkut Suharso," kata Koordinator Aksi Guntur Harahap, di depan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Guntur menilai, pernyataan Suharso beberapa waktu lalu menyinggung hati para santri. Maka, Guntur menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mencabut jabatan Suharso.

"Selain masalah amplop kiai yang menyinggung hati para santri, Suharso juga memiliki masalah lain, seperti dugaan gratifikasi dan pemalsuan LHKPN. Kami pun meminta BPK dan KPK untuk mengusut tuntas kasus tersebut," katanya menegaskan.