REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Graham Potter akhirnya berkesempatan melakoni debut sebagai pelatih Chelsea di sebuah pertandingan. Beberapa jam lagi, timnya tampil di Eropa.
The Blues akan menjamu RB Salzburg pada matchday kedua Grup E Liga Champions (UCL) di Stadion Stamford Bridge, London, Kamis (15/9) dini hari WIB. Sebuah perkenalan yang hebat untuk Potter. Ia bakal langsung merasakan atmosfer kompetisi terelit benua biru.
Sebelumnya, ia mengaku sering menonton aksi tim-tim berkelas di UCL. Sebagai juru taktik ia pernah mendampingi Ostersund di Liga Europa. Kini tantangannya berbeda.
Potter membawa bebebera stafnya dari Brighton and Hove Albion. Mereka telah mempersiapkan tim dengan baik. Dimulai dari sesi perkenalan dengan semua penggawa London Biru, berlanjut ke teknis pelatihan.
Saatnya mereka fokus ke duel berkelas di depan mata. "Tidak dapat disangkal, kami benar-benar menantikannya. Ini kesempatan yang fantastis," kata pelatih 47 tahun itu, dikutip dari laman resmi klubnya, Rabu (14/9).
Ia mengetahui target yang dibebankan padanya. Potter tak bisa bersantai dengan peran barunya. Ia diharuskan membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan.
Pria yang ketika masih aktif bermain pernah membela Southampton ini perlu membuat positif di awal. Ia patut waspada. The Blues tak segan-segan memecat pelatih meski sudah memiliki prestasi mentereng.
"Sehubungan dengan semua yang terjadi di klub ini, tentang targetnya, dan bagaimana kami bersaing, apa yang ingin kami capai, di mana pun kami memulai, ini akan menjadi sesuatu yang brilian," tutur Potter.
Ia menggantikan peran Thomas Tuchel. Nama terakhir didepak setelah Chelsea tumbang di Eropa. Pada matchday perdana Grup E, the Blues ditaklukkan Dinamo Zagreb.
Salzburg bakal menjadi sasaran pelampiasan amarah kubu London Biru. Tampil di depan pendukung sendiri, Jorginho dan rekan-rekan diprediksi meraih hasil maksimal.