REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan keynote speech Dialog Kolaborasi Pembumian Pancasila Bersama Masyarakat di Kabupaten Simalungun. Dalam sambutannya, Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan saat ini bangsa Indonesia tengah hidup di tengah era globalisasi dan kecanggihan teknologi informasi.
Yudian mengaku era saat ini sudah banyak ideologi-ideologi asing yang radikal dan bertentangan dengan Pancasila dapat mudah merasuki kehidupan masyarakat melalui kecanggihan dan kecepatan teknologi Informasi. "Maka itu, kehidupan kita sebagai bangsa yang didasari Pancasila sungguh tengah mendapatkan tantangan yang luar biasa," jelasnya saat memberikan sambutan dalam acara dialog kebangsaan Kolaborasi Pembumian Pancasila Bersama Masyarakat di Kabupaten Simalungun, Selasa (20/9/2022).
Rektor Universitas Islam Negeri periode 2016-2020 itu mengatakan kita tidak menginginkan ideologi-ideologi asing tersebut menganggu kerukunan hidup masyarakat kita yang sedari dulu telah bhinneka. Apalagi, menjauhkan kita dari terwujudnya cita-cita bersama bangsa indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila.
"Sebagai tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam kehidupan keseharian masyarakat, sudah sepatutnya kita untuk lebih mawas diri dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang dapat merusak kerukunan umat beragama di Kabupaten Simalungun saat ini," jelasnya.
Yudian menyebut toleransi yang berkembang di antara suku-suku dan kelompok etnik yang hidup di Simalungun masih sangat kental dengan nilai-nilai kearifan lokal yang mengandung butir-butir mutiara Pancasila untuk tetap dipraktikkan dalam laku hidup masyarakatnya sehari-hari. "Saya berharap tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, ataupun tokoh pemuda di Kabupaten Simalungun harus semua senantiasa hidup menjadi teladan Pancasila yang dapat dicontoh," harapnya.
Selain itu, Yudian menuturkan saat ini kita harus mengakui cara paling efektif membumikan Pancasila di tengah-tengah kehidupan masyarakat kita yang masih paternalistik adalah melalui keteladanan. Bukan melalui materi kuliah dan sosialisasi, melainkan melalui contoh keteladanan sikap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
"Jika masyarakat masih menilai tingkah laku kita sebagai para pemimpinnya tidak sesuai dengan Pancasila, jangan harap Pancasila dapat aktual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," terangnya.
Di sisi lain, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Sosialisasi Kerjasama Jaringan Prakoso mengatakan BPIP memerlukan dukungan serta partisipasi aktif dari setiap komponen masyarakat untuk ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila di seluruh wilayah Indonesia. Baik dalam hal merumuskan apa yang menjadi arah kebijakan pembinaan Ideologi Pancasila di setiap daerah, apa yang menjadi persoalan dan tantangan di setiap daerah, serta solusi dan kerja kolaboratif seperti apa yang harus diwujudkan bersama-sama untuk mengatasinya.
"Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini bukanlah negara yang didirikan untuk satu orang, bukan pula untuk satu golongan, tetapi negara yang dilaksanakan oleh semua untuk semua. Oleh karena itu, di dalam pelaksanaan tugasnya dalam mengaktualkan nilai-nilai Pancasila, BPIP bukan hanya bekerja dengan Kementerian/Lembaga, tetapi juga dengan seluruh komponen masyarakat yang tergabung dalam jejaring organisasi Panca Mandala," jelasnya.
Prakoso mengatakan pemerintah-pemerintah daerah pada level provinsi dan kabupaten/kota serta dunia pendidikan, dunia usaha, media massa, serta organisasi kemasyarakatan dan komunitas ikut turun aktif berpartisipasi dalam membumikan Pancasila. "Dalam kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi saya terhadap Ibu Rektor beserta seluruh pengurus Jejaring Panca Mandala Habonaron Do Bona Kabupaten Simalungun yang sudah mengemban komitmen agung untuk berkolaborasi dengan BPIP dalam membumikan Panasila di Kabupaten Simalungun," kata dia.
Kegiatan tersebut, turut dihadiri Bupati Kabupaten Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Ketua DPRD Kabupaten Simalungun Timbul Jaya Sibarani, Sekretaris Daerah Kabupaten Simalungun Esron Sinaga, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama Elfrida Herawati Siregar, dan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Simalungun Arifin Nainggolan.
Hadir pula Rektor Universitas Simalungun sekaligus sebagai Ketua Jejaring Panca Mandala Habonaron Do Bona Kabupaten Simalungun Corry, Rektor Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) Yanhar Jamaluddin, Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam Panca Budi Muhammad Isa Indrawan, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta para hadirin Kolaborasi Pembumian Pancasila Bersama Masyarakat di Kabupaten Simalungun.