Kamis 22 Sep 2022 01:49 WIB

Menko PMK: Selain Agama, Santri Wajib Kuasai STEM

Para santri juga harus diberi pendidikan yang berimbang.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Menko PMK Muhadjir Effendy
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menko PMK Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sejak dini para pemuda Islam harus berani bermimpi besar. Dalam mendukung cita-cita mendirikan pendidikan Islam, para santri juga harus diberi pendidikan yang berimbang.

“Di era digital, selain ilmu agama, para santri juga harus diberikan ilmu pengetahuan lainnya yang tidak kalah penting. Khususnya STEM, yakni Sience, Technology, Engineering dan Mathematic,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara peresmian Masjid Al-Muhajirin Pondok Pesantren Al- Furqon Muhammadiyah, Cibiuk, Garut, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga

Menurutnya, pemuda Islam yang memiliki mimpi besar akan memiliki motivasi untuk sukses yang tak kalah besar. Karena, pada 2045, para pemuda yang saat ini masih belia, akan menjadi penentu masa depan Indonesia.

"Maka dari itu jangan takut bermimpi besar. Apapun cita-cita kalian, bermimpilah yang besar. Kalian harus lebih unggul,” tegasnya.

Ia menambahkan, sebelum digaungkan Indonesia memiliki bonus demografis, pesantren sudah lama tampil menyiapkan dan meningkatkan kualitas SDM. Fakta sejarah membuktikan bahwa pesantren telah berperan besar dalam pembangunan dan pengembangan SDM generasi bangsa.

Melihat eksistensi dan peran pesantren dalam pembangunan SDM bangsa, diharapkan pesantren dapat menjadi salah satu pusat peradaban muslim di Indonesia.

Oleh karena itu, peran pondok pesantren harus selalu ditingkatkan. "Pondok pesantren harus tetap berperan, berdampingan dan bersinergi dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya,” tutur Menko PMK.

Adapun dalam kegiatan itu, Menko PMK turut meresmikan dan menandatangani prasasti peresmian masjid Al-Muhajirin dan melakukan peletakan batu pertama asrama putri Pondok Pesantren Al- Furqon Muhammadiyah, Cibiuk, Garut. Sebagai informasi, Ponpes Al-Furqon Muhammadiyah telah berdiri sejak 1964. 

Saat ini Ponpes Al-Furqon memiliki 324 anak didik SMP dan 200 anak didik SMA dengan jumlah tenaga admin dan pengajar 61 orang. Dengan memfokuskan pembelajaran Bahasa Arab, Inggris, Tahfidz Quran dan Pendalaman Nahwu Shorof.

Turut hadir, tuan rumah Pimpinan Pondok Pesantren Al Furqon Yanto Asyatibie, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, segenap Forkopimda Kabupaten Garut, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Barat Makhmud Syafe'i, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Garut Yusuf Safari, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibiuk Engkos Kosasih, dan Pimpinan Cabang Aisyiah Cibiuk Hj Tuni.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement