REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) merilis hasil survei terkait elektabilitas tiga sosok calon presiden (capres) potensial bagi pemilih muda. Adapun pemilih muda menurut CSIS adalah pemilih di rentang usia 17 sampai 39 tahun.
Dalam survei tersebut, CSIS melakukan head to head antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Pertama antara Ganjar dan Anies, yang dimenangkan Anies.
"Elektabilitas Anies mencapai 47,8 persen melawan Ganjar yang punya elektabilitas 43,9 persen," ujar Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes lewat rilis daringnya, Senin (26/9/2022).
Kemudian, Anies diadu dengan Prabowo yang dimenangkan Gubernur DKI Jakarta itu. Elektabilitas Anies 48,6 persen, sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra itu 42,8 persen.
"Kenapa terjadi seperti ini? Karena ada perpindahan dukungan pemilih dari calon-calon sebelumnya, kalau dari ini dari pemilihnya Pak Prabowo, pemilihnya Mas Sandi dan Pak Ridwan segala macam," ujar Arya.
Kendati demikian, elektabilitas Ganjar merupakan yang teratas dalam simulasi tujuh nama calon presiden. Elektabilitasnya di kalangan pemilih muda dalam simulasi tujuh nama sebesar 26,9 persen.
"Prabowo Subianto 20,1 persen, Anies Baswedan 19,9 persen, Ridwan Kamil 17,5 persen," ujar Arya.
Setelah empat nama tersebut adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (4,4 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (2,4 persen) dan Ketua DPR Puan Maharani (1,1 persen). Sebanyak 1,0 persen menyatakan belum menentukan pilihan dan 3,5 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Selanjutnya, CSIS melakukan simulasi terhadap tiga nama dan Ganjar tetap berada di posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 33,3 persen. Selanjutnya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (27,5 persen) dan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (25,7 persen). "4,9 persen tidak tahu, tidak jawab, atau rahasia," ujar Arya.
CSIS melakukan surveinya pada 8 hingga 13 Agustus 2022, dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Populasi survei adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 34 provinsi dan berusia 17-39 tahun.
Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dan wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh enumerator. Margin of error sebesar 2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika