Selasa 27 Sep 2022 16:48 WIB

Penghormatan Kenegaraan untuk Mendiang Shinzo Abe 

Upacara pemakaman ini merupakan kehormatan yang pantas diberikan Abe.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meletakkan bunga di altar selama pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang terbunuh Selasa 27 September 2022, di Nippon Budokan di Tokyo.
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida meletakkan bunga di altar selama pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang terbunuh Selasa 27 September 2022, di Nippon Budokan di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menggelar upacara pemakaman kenegaraan untuk mendiang mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Selasa (27/9/2022). Rangkaian bunga, untaian doa, dan 19 tembakan salut menandai penghormatan terakhir kepada Abe yang tewas ditembak pada Juli lalu. 

Upacara dimulai pukul 14.00 waktu setempat. Abu mendiang Abe dibawa ke Aula Nippon Budokan di pusat Kota Tokyo oleh istrinya, Akie Abe, diiringi musik dari band militer dan dentuman penghormatan penjaga kehormatan. Di dalam Budokan, sebuah potret besar Abe terbungkus pita hitam tergantung di atas deretan bunga hijau, putih dan kuning. Sementara sejumlah foto Abe semasa menjadi perdana menteri turut dipajang. Beberapa foto menunjukkan Abe sedang berjalan-jalan dengan para pemimpin negara Kelompok Tujuh (G7), foto lainnya menunjukkan Abe sedang berpegangan tangan dengan anak-anak dan mengunjungi daerah bencana.

Baca Juga

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, upacara pemakaman ini merupakan kehormatan yang pantas diberikan bagi Abe sebagai pemimpin politik modern Jepang paling lama menjabat. Namun perhelatan upacara pemakaman Abe telah memecah opini publik dan menuai kritik tajam. 

Upacara dimulai ketika Akie Abe yang mengenakan kimono formal hitam, berjalan perlahan di belakang Kishida ke tempat pemakaman. Akie membawa abu mendiang Abe yang ditempatkan di sebuah guci dalam kotak kayu yang dibungkus dengan kain ungu bergaris emas. Prajurit berseragam putih mengambil abu mendiang Abe dan meletakkannya di atas alas yang diisi dengan bunga dan dekorasi krisan putih dan kuning.

photo
Putra Mahkota Jepang Akishino dan Putri Mahkota Kiko meletakkan bunga di altar selama pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang terbunuh Selasa 27 September 2022, di Nippon Budokan di Tokyo. - (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Para petugas berdiri saat sebuah band militer memainkan lagu kebangsaan Kimigayo, kemudian mengheningkan cipta sebelum sebuah video memuji masa jabatan Abe. Rekaman video termasuk pidato Abe di parlemen pada 2006 yang bersumpah untuk membangun "Jepang yang indah" dan pidatonya "Menuju Aliansi Harapan" di Kongres Amerika Serikat pada 2015. Video kunjungan Abe ke Jepang utara yang dilanda bencana setelah tsunami Maret 2011 juga turut diputar. Termasuk video ketika Abe menjadi Super Mario pada 2016 di Rio de Janeiro untuk mempromosikan Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam pidatonya yang berdurasi 12 menit, Kishida memuji Abe sebagai politisi dengan visi untuk membangun dan menumbuhkan ekonomi Jepang dan dunia pascaperang. Abe juga mempromosikan konsep Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka sebagai perlawanan terhadap China. Kishida mengatakan, Abe pergi terlalu cepat.  

“Anda (Abe) adalah orang yang seharusnya hidup lebih lama. Saya sangat yakin bahwa Anda akan berkontribusi sebagai kompas untuk menunjukkan arah masa depan Jepang dan seluruh dunia selama 10 atau 20 tahun lagi," ujar Kishida.

Abe dikremasi pada Juli setelah pemakaman pribadi di kuil Tokyo beberapa hari setelah dia tewas ditembak. Abe ditembak oleh seorang pria bersenjata ketika sedang memberikan pidato kampanye di tepi jalan di Kota Nara.

Tokyo meningkatkan keamanan maksimum selama upacara pemakaman kenegaraan Abe. Peningkatan keamanan difokuskan di sekitar aula Budokan. Beberapa jam sebelum upacara, ratusan orang yang membawa karangan bunga mengantri beberapa blok untuk meletakkan bunga di taman terdekat.

“Saya terikat secara emosional dengan Abe dan saya juga mendukung LDP (Liberal Democratic Party),” ujar seorang pemilik bisnis, Masayuki Aoki (70 tahun). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement