Senin 17 Oct 2022 20:55 WIB

Inggris Tetapkan Zona Pencegahan Flu Burung

Ada peningkatan deteksi flu burung pada burung liar dan di tempat komersial di Inggri

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kepala Organisasi Dokter Hewan dari Inggris, Skotlandia, dan Wales mengumumkan pada Senin (17/10/2022), Zona Pencegahan Flu Burung di seluruh Inggris.
Foto: AP/Ariel Schalit
Kepala Organisasi Dokter Hewan dari Inggris, Skotlandia, dan Wales mengumumkan pada Senin (17/10/2022), Zona Pencegahan Flu Burung di seluruh Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala Organisasi Dokter Hewan dari Inggris, Skotlandia, dan Wales mengumumkan pada Senin (17/10/2022), Zona Pencegahan Flu Burung di seluruh Inggris. Penetapan ini dilakukan usai peningkatan deteksi flu burung pada burung liar dan di tempat komersial.

"Pemelihara burung menghadapi wabah flu burung terbesar yang pernah ada tahun ini dan dengan musim dingin membawa risiko yang lebih besar lagi bagi kawanan karena burung yang bermigrasi kembali ke Inggris," ujar Kepala Organisasi Dokter Hewan dari Inggris, Skotlandia, dan Wales dikutip dari Skynews.

Sebagian besar Inggris telah dinyatakan sebagai Zona Pencegahan Flu Burung (AIPZ), termasuk Norfolk, Suffolk, dan sebagian Essex. Keputusan ini mengikuti kenaikan tingkat risiko flu burung pada burung liar di Inggris dari sedang ke tinggi.  Tingkat risiko unggas dan burung penangkaran dinaikkan dari sedang ke tinggi di lokasi dengan  biosekuriti di bawah standar yang disyaratkan.

Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan (Defra) menyatakan, penetapan berlaku sejak tengah malam dan akan menjadi persyaratan hukum bagi semua pemelihara burung di Inggris untuk mengikuti langkah-langkah biosekuriti yang ketat. Upaya ini agar menjaga keamanan hayati yang ketat untuk melindungi ternak dari ancaman flu burung.

Salah satu aturan menetapkan penjagaan burung-burung yang berkeliaran bebas di dalam area berpagar. Langkah-langkah lain yang ditetapkan pemerintah termasuk penjaga dengan lebih dari 500 burung untuk membatasi akses bagi orang-orang yang tidak penting di lokasi. Penjaga pun perlu mengganti pakaian dan alas kaki sebelum memasuki kandang burung serta membersihkan dan mendisinfeksi kendaraan di lokasi secara teratur.

Pemerintah menyatakan, Inggris telah menghadapi wabah flu burung terbesar yang pernah ada dengan 190 kasus terkonfirmasi sejak akhir Oktober 2021. Lebih dari 30 kasus dikonfirmasi sejak awal Oktober saja.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan risiko kesehatan masyarakat dari virus sangat rendah. Sedangkan Badan Standar Makanan mengatakan, flu burung menimbulkan risiko keamanan pangan yang sangat rendah bagi pelanggan dan menyarankan unggas dan produk unggas yang dimasak dengan benar, termasuk telur, aman untuk dimakan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement