Selasa 18 Oct 2022 11:31 WIB

Bersinergi Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan

Stunting dan kesehatan lingkungan masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Nota kesepahaman Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah
Foto: dok Danone Indonesia
Nota kesepahaman Danone Indonesia dan MPKU PP Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi. Namun saat ini masalah stunting dan kesehatan lingkungan masih menjadi masalah besar yang ada di Indonesia. 

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan bahwa 24,4 persen atau kurang lebih satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini diperparah dengan minimnya pola hidup bersih dan sehat di masyarakat karena hampir 25 juta orang di Indonesia tidak menggunakan toilet yang berdampak pada risiko pencemaran lingkungan hingga kesehatan anak dan masyarakat.  

Untuk membangun kesadaran dan edukasi masyarakat luas akan hal ini, Danone Indonesia melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang ditandatangani oleh Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia dan Dr. H. Mohammad Agus Samsudin, MM, Ketua MPKU PP Muhammadiyah pada 1 Oktober 2022 di Kantor Pusat Muhammadiyah, Jakarta. 

Menurut Vera Galuh Sugijanto selaku VP General Secretary Danone Indonesia, penandatangan nota kesepahaman antara Danone Indonesia dengan MPKU PP Muhammadiyah ini merupakan sebuah upaya membangun kesehatan nasional melalui sinergi dan kolaborasi antara pihak swasta maupun organisasi kemasyarakatan. Sebagai perusahaan yang bergerak pada hidrasi dan nutrisi berkomitmen memastikan kualitas kesehatan masyarakat, pihaknya berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada lingkungan serta kesehatan masyarakat khususnya dalam beberapa hal seperti upaya edukasi dan intervensi pentingnya gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. ''Hal ini sesuai dengan visi Danone yaitu One Planet One Health, bahwa kesehatan manusia dan lingkungan merupakan hal yang saling berkaitan,” ujar Vera dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (18/10/2022).

Kerja sama ini disambut baik oleh Agus Samsudin, Ketua MPKU PP Muhammadiyah. “Kita memiliki visi yang sama yakni memiliki tujuan sosial objektif, di mana seluruh usaha dan kolaborasi yang dilakukan Muhammadiyah akan kembali ke masyarakat.

Berbicara tentang inklusivitas, bekerja sama dengan Danone Indonesia tentu saja merupakan salah satu bagian dari inklusivitas yakni membantu masyarakat secara luas. ''Saya juga melihat, kita mempunyai kesempatan yang cukup luas untuk melakukan berbagai hal yang dapat menyasar masyarakat. Saya berharap setelah ini ada program yang lebih konkret yang akan kita jalankan bersama dan dapat membawa manfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan,” kata Agus.

Adapun hal yang tertuang di MoU antara Danone Indonesia dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah peningkatan edukasi kesehatan masyarakat.

Sejumlah cara yang dilakukan adalah dengan peningkatan kesadaran akan pencegahan dan intervensi tentang stunting dan gizi seimbang hingga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peningkatan akses air bersih dan sanitasi di sekolah dan pesantren Muhammadiyah.

Selain itu, ada pula upaya pengembangan produk kredit mikro untuk air dan sanitasi bersama Lembaga Keuangan (LK) Muhammadiyah, peningkatan kapasitas UMKM berbasis produk sehat melalui edukasi, inkubasi bisnis dan akses pelayanan bisnis. Tak ketinggalan, upaya menjaga kesehatan lingkungan melalui edukasi pengelolaan sampah dan proses pengelolaan dan pengumpulan sampah di lingkungan Muhammadiyah.

Seluruh program dalam kerja sama ini juga sejalan dengan inisiatif Danone Indonesia dalam menyehatkan masyarakat dan menjaga lingkungan, seperti yang tergambar dalam payung program ‘Bersama Cegah Stunting’.

Tujuan program tersebut adalah untuk membantu edukasi dan intervensi nutrisi dalam mendukung target pemerintah untuk turunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024. Tak hanya itu,  ada juga pilar perlindungan lingkungan seperti yang dilakukan dalam gerakan Bijak Berplastik yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. “Semoga Nota Kesepahaman ini, dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih konkret dimana kami dapat menyasar ada beberapa aspek kesehatan masyarakat yang penting di antaranya edukasi dan intervensi nutrisi, akses bersih, PBHS, dan pengelolaan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat,''kata Vera menutup pembicaraan.

 

sumber : siaran pers
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement