REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN -- Otoritas federal pada Selasa (18/10/2022) menyelamatkan lebih dari 100 migran yang terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni dekat Puerto Rico dalam operasi penyelundupan manusia. Kebangsaan para migran yang terdampar di Mana Island tidak segera diketahui, namun para pejabat yakin mayoritas berasal dari Haiti.
Juru bicara Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (AS) di Puerto Rico, Jeffrey Quiñones, mengatakan, belum diketahui apakah ada orang dalam kelompok pengungsi itu yang tenggelam sebelum sampai di pulau. Quiñones mengatakan pihak berwenang masih mewawancarai para migran.
Dalam kelompok pengungsi tersebut ada 60 wanita, 38 pria dan lima anak-anak dengan rentang usia 5 hingga 13 tahun. Sekretaris Departemen Sumber Daya Alam Puerto Rico, mengatakan, ada tiga ibu hamil dalam kelompok tersebut. Sejauh ini semua pengungsi dalam keadaan sehat.
Para migran dibawa ke Puerto Rico untuk diproses. Beberapa pengungsi meminta suaka, karena situasi yang semakin kacau di Haiti. Negara tersebut mengalami kekurangan pasokan bahan bakar dan air, di tengah wabah kolera. Geng bersenjata yang kuat di Haiti memblokir akses ke terminal bahan bakar utama selama lebih dari sebulan. Para pemimpin Haiti telah meninta PBB untuk mengerahkan pasukan asing.
Mona Island terletak di perairan berbahaya antara Republik Dominika dan Puerto Riko. Pulau ini telah lama menjadi titik drop off bagi penyelundup manusia yang berjanji untuk mengangkut migran Haiti dan Dominika ke wilayah AS dengan kapal yang tidak layak. Dalam beberapa bulan terakhir, puluhan migran telah meninggal dunia. Para migran berupaya untuk melarikan diri dari negara mereka di tengah lonjakan kemiskinan dan kekerasan.
Pada akhir Juli, pihak berwenang menyelamatkan 68 migran Haiti yang diturunkan di perairan sekitar Mona Island. Sedikitnya lima orang lainnya tenggelam.
“Kondisi di Mona tidak ramah. Penyelundup tidak memperhatikan keselamatan orang yang mereka angkut," ujar Quiñones.
Menurut Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, dari Oktober 2021 hingga Maret, sebanyak 571 warga Haiti dan 252 orang dari Republik Dominika ditahan di perairan sekitar Puerto Rico dan Kepulauan Virgin AS. Dari jumlah tersebut, 348 orang Haiti mendarat di Mona Island yang tidak berpenghuni di Puerto Rico dan berhasil diselamatkan.