Rabu 19 Oct 2022 19:21 WIB

Bahlil Sebut Banyak Investor yang Masuk ke IKN

Pemerintah meminta investor tak perlu ragu untuk masuk berinvestasi di IKN.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, sudah banyak investor yang masuk ke dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Presiden bahkan memberikan jaminan kepastian kepada para investor agar tak ragu untuk berinvestasi di IKN.

“Bapak Presiden menyampaikan itu dalam rangka memberikan jaminan kepastian bahwa gak perlu ada keraguan terhadap melakukan investasi di IKN. Sekarang ini (investor) sudah banyak yang masuk,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/10).

Baca Juga

Meskipun sudah banyak investor yang berminat dalam pembangunan IKN, namun para investor lainnya masih membutuhkan kejelasan terkait proyek besar pemerintah itu. Karena itu, dalam acara jajak pasar tersebut, Presiden memberikan jaminan investasi kepada para investor untuk masuk ke dalam pembangunan IKN.

“Sudah banyak yang masuk. Tapi kan sebagian masih pingin masuk atau engga, masih ingin ada kejelasan,” ucapnya.

Dalam acara jajak pasar tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah membuka lebar pintu investasi di IKN. Ia pun mengajak para investor untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru ini.

“Investasi terbuka lebar, mau di mana di sebelah mana, di kawasan inti ya harganya beda, finansial center, healthcare center, education center, silakan. Saya sampaikan ini kesempatan pertama dan kesempatan emas yang tidak terulang lagi,” kata Jokowi, saat memberikan sambutan utama tentang Ibu Kota Nusantara: Sejarah Baru Peradaban Baru di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10).

Jokowi juga memastikan, pemerintah sudah menyiapkan payung hukum untuk keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Karena itu, ia meminta agar tak ada lagi pihak yang meragukan keberlanjutan agenda besar pemerintah tersebut.

“Bapak ibu tidak perlu ragu dan bimbang karena payung hukumnya sudah jelas yaitu UU No 3 tahun 2022 dan itu ini juga harus tahu, itu telah disetujui 93 persen dari fraksi di DPR loh. Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement