Sabtu 22 Oct 2022 16:10 WIB

Majelis Masyayikh: Tantangan Santri Semakin Besar

Majelis Masyayikh mengajak santri untuk ikut berkontribusi untuk bangsa

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Majelis Masyayikh Pesantren, KH Abdul Ghaffar Rozin, mengajak santri untuk ikut berkontribusi untuk bangsa
Foto: dok. RMINU
Ketua Majelis Masyayikh Pesantren, KH Abdul Ghaffar Rozin, mengajak santri untuk ikut berkontribusi untuk bangsa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Masyayikh Pesantren, KH Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin menyampaikan beberapa pesan penting kepada kaum santri. Pesan tersebut diberikan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang bertepatan pada hari ini, Sabtu (22/2/2022). 

"Tahun ini adalah peringatan Hari Santri ke-5. Maka sudah saatnya peringatan hari santri ini digunakan untuk muhasabah secara objektif menilai dirinya sendiri untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik," kata dia kepada Republika.co.id, Sabtu (21/10/2022). 

Baca Juga

Gus Rozin menuturkan, dari waktu ke waktu tantangan santri pondok pesantren semakin besar. 

Terutama dengan berbagai kasus kekerasan akhir-akhir ini. Santri dan pesantren perlu lebih terbuka dan berdialog dengan harapan masyarakat yang juga semakin besar. 

Terlebih, menurut dia, saat ini pemerintah telah menunjukkan semangat kehadirannya untuk pesantren. Dia menyampaikan, perhatian pemerintah sudah lebih terasa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Kementerian Agama (Kemenag), kata Gus Rozin, juga telah menyelenggarakan berbagai program untuk pesantren yang didahului dengan survei dan riset. Namun, dia mengungkapkan, pelaksanaan Peraturan Presiden tentang pendanaan pesantren masih belum terlihat. 

Gus Rozin juga mengingatkan perlunya pembentukan direktorat jenderal (ditjen) yang dikhususkan untuk pesantren. Pembentukan ditjen pesantren dinilai penting karena kini semakin besar dan banyak pesantren berdiri. 

"Melihat semakin besar dan banyaknya pesantren, termasuk besarnya peranan yang dimilikinya, kehadiran Ditjen Pesantren semakin terasa perlu. Kajiannya sudah tuntas, pemerintah tinggal membuat keputusan," ujarnya. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan surat edaran tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri 2022 yang tahun ini mengangkat tema 'Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan'. 

Panduan ini ditujukan bagi para pemangku kepentingan, pesantren, santri, dan masyarakat dalam melaksanakan peringatan Hari Santri 2022. 

Salah satu isi edaran tersebut ialah aturan tentang upacara bendera peringatan Hari Santri yang dilaksanakan secara serentak pada 22 Oktober 2022, mulai pukul 08.00 WIB. 

Khusus untuk Kemenag, upacara akan dilaksanakan secara terpusat di halaman kantor Kementerian Agama. Upacara ini akan disiarkan melalui kanal media sosial Kementerian Agama.       

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement