Asiya
Bicara tentang seorang suami yang menjadi tiran. Suami Asiya tidak lain adalah Firaun, pembunuh ribuan bayi yang sama yang telah memperbudak Bani Israel. Dia tinggal bersama pria itu, menanggung pelecehannya, dan bersabar melalui semua itu hanya demi Allah. Dia membuat doa berikut:
“Ya Tuhanku, bangunkan untukku di dekat-Mu sebuah rumah di surga dan peliharalah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan peliharalah aku dari orang-orang yang zalim.” (QS. At-Tahrim:11)
Nabi Ibrahim
Dia diusir dari rumahnya karena percaya pada Keesaan Allah. Dia dilemparkan ke dalam api untuk alasan yang sama, dan Allah memerintahkan api untuk menjadi dingin baginya.
Bertahun-tahun kemudian, dia diperintahkan meninggalkan istri dan bayi laki-lakinya di gurun tandus yang sepi, dan kemudian mengorbankan putranya sendiri. Tentang ujian terakhir ini Allah sendiri berfirman:
“Memang, ini adalah ujian yang nyata.” (QS. As-Saffat:106)
Sebagian besar dari kita mengetahui kisah-kisah ini, tetapi sulit untuk menyadari seperti apa perasaan Ibrahim dalam semua situasi ini, karena tidak seorang pun dari kita yang diuji bahkan mendekatinya. Tapi coba bayangkan keadaan batin manusia Ibrahim, karena bagaimanapun dia adalah manusia, dan bayangkan kekuatan kesalehannya yang memberinya kesabaran untuk melewati semua itu dengan catatan rekor.