REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Paus Fransiskus telah bertolak dari Roma, Italia, untuk mengunjungi Bahrain, Rabu (2/11/2022). Itu menjadi kunjungan keduanya ke kawasan Teluk dalam tiga tahun terakhir.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Bahrain akan berlangsung selama empat hari. Salah satu agendanya adalah berpartisipasi dalam acara Bahrain Forum for Dialogue yang direncanakan digelar pada Jumat (4/11/2022).
Sebelum bertolak ke Bahrain, Paus Fransiskus telah meminta ribuan jemaat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk mendoakan keberhasilan lawatannya. “Saya meminta semua orang untuk menemani saya dengan doa, sehingga setiap pertemuan dan acara dapat menjadi kesempatan yang bermanfaat untuk mempromosikan, dalam nama Tuhan, persaudaraan dan perdamaian, yang sangat dibutuhkan oleh zaman kita sekarang ini,” katanya pada Selasa (1/11/2022), dikutip laman The National.
Dia pun secara khusus menyinggung tentang partisipasinya dalalm Bahrain Forum for Dialogue. “Ini akan menjadi perjalanan di bawah bendera dialog bertema kebutuhan yang tak terhindarkan bagi Timur dan Barat untuk bersatu demi perdamaian,” ucap Paus Fransiskus.
Dalam kunjungannya nanti, Paus Fransiskus juga diagendakan bertemu Imam Besar Al Azhar Dr Ahmed Al Tayeb. Pemimpin umat Katolik pun bakal berpidato di pertemuan anggota Muslim Council of Elders.
Paus Fransiskus akan memimpin doa untuk perdamaian di Our Lady of Arabia Cathedral, yakni gereja terbesar di kawasan Teluk. Kemudian pada Sabtu (5/11/2022), dia dijadwalkan memimpin misa umum di Bahrain National Stadium. Setelah itu Paus Fransiskus diagendakan bertemu dengan para pekerja paroki di Sacred Heart Church di Manama, yakni gereja tertua di Teluk.
Terdapat sekitar 80 ribu umat Katolik di Bahrain. Lebih dari 1.500 di antaranya merupakan warga Bahrain. Sebagian besar umat Katolik di sana adalah pekerja asing dari India, Filipina, Sri Lanka, Turki, Suriah dan Lebanon.