REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan Induk Facebook, Meta memberhentikan 11 ribu karyawan atau sekitar 13 persen dari total tenaga kerjanya. Dalam sebuah surat kepada karyawan, CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan, pengurangan tenaga kerja terpaksa dilakukan karena pendapatan yang menurun dan industri teknologi mulai goyah.
Pemutusan hubungan kerja terjadi seminggu setelah miliarder Elon Musk memangkas karyawan di perusahaan media sosial, Twitter. Selain itu perusahaan teknologi lain juga telah melakukan langkah serupa.
Zuckerberg mengatakan, sebelumnya dia telah membuat keputusan untuk merekrut secara agresif, mengantisipasi pertumbuhan yang cepat setelah pandemi Covid-19 berakhir. Namun rencana itu tidak sesuai dengan harapannya.
"Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan. Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan. Saya salah, dan saya bertanggung jawab untuk itu," ujar Zuckerberg.
Meta meraup keuntungan selama era penguncian pandemi Covid-19, karena lebih banyak orang tinggal di rumah dan berkutat dengan ponsel maupun komputer atau laptop mereka. Tetapi ketika penguncian berakhir dan orang-orang mulai melakukan aktivitas di luar rumah, pertumbuhan pendapatan Meta mulai goyah.
Perlambatan ekonomi dan prospek suram untuk iklan online, yang merupakan sumber pendapatan terbesar Meta, telah berkontribusi pada kesengsaraan perusahaan. Musim panas ini, Meta mencatat penurunan pendapatan kuartalan pertama dalam sejarah, diikuti oleh penurunan lain yang lebih besar di musim gugur.
Meta mengkhawatirkan para investor yang telah mengucurkan lebih dari 10 miliar dolar AS per tahun ke dalam "metaverse". Zuckerberg memprediksi metaverse pada akhirnya akan menggantikan smartphone sebagai cara utama orang menggunakan teknologi.
Meta bersiap menghadapi potensi resesi dan tantangan dari kompetitor. Persaingan dari TikTok menjadi ancaman yang berkembang karena lebih digandrungi oleh anak muda.
"Kami telah memangkas biaya di seluruh bisnis kami, termasuk mengurangi anggaran, mengurangi tunjangan, dan mengecilkan jejak real estat kami. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami, jadi saya juga membuat keputusan sulit untuk melakukan pemangkasan karyawan," kata Zuckerberg.
Zuckerberg mengatakan kepada karyawannya bahwa, karyawan yang terkena PHK akan menerima email. Karyawan yang telah diberhentikan tidak bisa mengakses sistem perusahaan karena bersifat sensitif.
"Kami menjaga alamat email aktif sepanjang hari sehingga semua orang bisa mengucapkan selamat tinggal," kata Zuckerberg.
Karyawan yang terkena PHK akan menerima gaji pokok 16 minggu, ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun dengan perusahaan. Sementara asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarganya akan ditanggung selama enam bulan.