REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari pahlawan yang jatuh pada 10 November setiap tahunnya harus dikenang dengan mengambil pelajaran berharga atas perjuangan para pahlawan yang telah gugur. Ketua PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas mengingatkan tiga pelajaran penting dari hari pahlawan.
"Pelajaran apa yang bisa kita petik dari peristiwa Hari Pahlawan? Tentu sangat banyak, setidaknya ada tiga," kata Buya Anwar dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (10/11).
Yang pertama, kata Buya, ternyata peran dari para pemuka agama dalam memperkuat persatuan dan kesatuan di kalangan umat dan warga bangsa adalah sangat besar. Kedua, peran dari para pemuka agama dalam menggerakkan umat dan warga bangsanya bagi melawan penjajah dan bagi membela kepentingan bangsa dan negara adalah sangat tinggi.
Ketiga, ternyata dengan semangat persatuan dan kesatuan yang telah ditanamkan oleh para pemuka agama tersebut, kata Buya, bangsa Indonesia bisa mengatasi semua masalah yang mengancam eksistensi bangsa dan negara. Untuk itu, dari peringatan hari Pahlawan ini dia berharap agar nilai-nilai yang terdapat di dalam peristiwa tersebut dapat diambil dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya bagi kemashlahatan dan kemajuan umat, bangsa, dan negara ke depannya.
Hari ini, Kamis (10/11/2022), rakyat Indonesia merayakan hari pahlawan. Dimana sejatinya setiap elemen teringat dan diingatkan kepada perjuangan anak-anak bangsa terutama mereka-mereka yang biasa disebut dengan arek-arek Suroboyo yang telah berjuang dengan gigih dan gagah berani melawan tentara sekutu bagi mempertahankan tanah air dan kemerdekaan negaranya.
"Kita melihat bagaimana heroiknya mereka sebelum dan pada 10 November 1945 tersebut, dimana dengan teriakan Allahu Akbar yang telah menggumpal di dalam dada, mereka dengan senjata seadanya bergerak menyongsong musuh serta memporak-porandakannya," kata Buya.
Bahkan sebelumnya, Buya melanjutkan, mereka juga telah berhasil membunuh Brigadir Jenderal Mallaby yang menjadi pimpinan dari tentara sekutu tersebut. Oleh karena itu, sebagai warga bangsa yang baik, Buya berpesan untuk tidak boleh melupakan perisiwa bersejarah ini apalagi akibat dari peristiwa tersebut ribuan rakyat Surabaya menjadi korban yang sebagian besar adalah warga sipil dan puluhan ribu penduduk Surabaya terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di pihak musuh sendiri juga ada sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang mereka rusak dan hancur. Untuk itu Buya menekankan pentingnya merefleksikan kembali Hari Pahlawan guna menjadi pribadi yang lebih baik untuk berkontribusi terhadap bangsa.