Jumat 11 Nov 2022 16:18 WIB

Mistifikasi Jalinan Komunikasi pada TVC Air Minum dalam Kemasan

Idealnya iklan diharapkan mampu menaikkan citra dan brand suatu produk

 Iklan Television Video Comercial (TVC)  dianggap menjadi salah satu media yang sangat potensial dalam melakukan promosi.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Iklan Television Video Comercial (TVC) dianggap menjadi salah satu media yang sangat potensial dalam melakukan promosi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaingan antarprodusen produk semakin ketat. Para produsen mengoptimalisasi promosi melalui semua lini yang ada guna menjadi pemenang dan menguasai pasar. Iklan Television Video Comercial (TVC) dianggap menjadi salah satu media yang sangat potensial dalam melakukan promosi.

Irwanto Dosen Program Studi  Ilmu Komunikasi (S1) Fakultas Komunikasi Dan Bahasa Universitas BSI mengatakan ketatnya persaingan membuat aktifitas mengemas pesan persuasif harus lebih inovatif dan kreatif. Saat ini iklan tidak hanya dituntut untuk mampu mendongkrak penjualan yang berujung pada laba perusahaan dalam konteks materi.

Baca Juga

"Lebih jauh lagi, idealnya iklan diharapkan mampu menaikkan citra dan brand suatu produk," ujarnya dalam siaran pers.

Irwanto mengatakan, ketepatan memilih metode akan menentukan validitas hasil pada penelitian. Pertanyaan pada penelitian ini dijawab dengan gunakan pendekatan kualitatif. Selanjutnya objek penelitian dianalisa dengan semiotika Roland Barthes. Metode ini digunakan untuk menelaah dan mendeskripsikan mistifikasi jalinan komunikasi ibu dengan anak pada TV Cair minum dalam  kemasan yang disajikan pada iklan.

Data diperoleh dari dokumentasi yang dikumpulkan lalu dianalisa serta diinterprertasi dengan semiotika Barthes. Secara sisitematis data tersebut akan diuraikan dari aspek denotasi serta konotasi sesuai mekanisme Barthesian.

Selanjutnya Irwanto mengatakan, hasil dari analisa tersebut akan disajikan  dalam bentuk deskripsi kualitatif sehingga bisa menjawab pertanyaan inti dari penelitian ini secara komprehensif.

Iklan berfungsi  sebagai propaganda dengan tujuan utama agar publik  melakukan pembelian yang berujung pada keuntungan dari perusahaan tersebut. Ide utama iklan ditujukan supaya publik membeli dan bukan yang lainnya. Begitu juga yang terjadi dengan iklan air dalam kemasan Aqua. 

"Tentu mitos yang ditampilkan dalam iklan Aqua versi ibu juga selaras dengan  tujuan utama yakni membeli tadi. Komunikator iklan air minum dalam kemasan  Aqua melakukan konstruksi dengan merayu melalui propaganda kasih ibu dan perlindungan ibu. Iklan air minum dalam kemasan Aqua versi hari ibu berupaya  menyamakan kasih sayang dan perlindungan ibu dengan air Aqua," ujarnya.

Dalam mitos yang dibangun tersebut berusaha melakukan personafikasi air  sebagaimana laiknya sifat seorang ibu. Secara real air adalah benda mati, zat cair yang terdiri dari dan unsur hidrogen dan satu unsur oksigen dengan rumusan  kimia H20.

Sementara ibu adalah manusia hidup dengan segala kompleksitas yang   menyertainya, baik itu unsur rohani ataupun jasmaninya. Mitos dengan melakukan personifikasi tersebut dinampakkan dalam tampilan satu kesatuan  narasi audio, tampilan visual ataupun narasi teks yang terdapat pada iklan. Aqua dimitoskan bisa memberikan kasih dan perlindungan laiknya seorang ibu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement