Kamis 17 Nov 2022 00:07 WIB

Rieke Diah: G20 Bisa Hasilkan Komunike Terkait Kemanusiaan

Rieke Diah menyararankan agar KTT G20 menghasilkan komunike terkait kemanusiaan.

Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka. Rieke menyararankan agar KTT G20 menghasilkan komunike terkait kemanusiaan.
Foto: istimewa
Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka. Rieke menyararankan agar KTT G20 menghasilkan komunike terkait kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Arsip Nasional Republik Indonesia Rieke Diah Pitaloka menyarankan agar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menghasilkan komunike bersama terkait kemanusiaan atau 'Revolution of Mankind'.

"Saya merekomendasikan agar G20 menghasilkan komunike bersama: 'Revolution of Mankind' seperti yang terpatri dalam arsip KAA 1955 di Bandung dan KTT Non-Blok Pertama 1961 di Beograd," kata Rieke di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan dari gambaran situasi dunia saat ini, semangat Konferensi Asia Afrika 1955 dan KTT Non-Blok di Beograd 1961 tetap relevan, aktual, serta vital.

Hal itu menurut dia karena berpijak dari fakta bahwa kemajuan perekonomian dan teknologi telah gagal mengangkat harkat dan martabat manusia setinggi-tingginya.

"Saya dapat memahami mengapa Bung Karno dalam Konferensi di Beograd menggagas tentang 'Revolution of Mankind', Revolusi Kemanusiaan yang tidak terjebak pada istilah perang atau damai. Ini persoalan martabat manusia, martabat bangsa-bangsa, bukan sekadar persoalan damai atau perang," ujarnya.

Rieke menolak siklus perang untuk damai, damai untuk perang, dan dirinya tidak menerima argumentasi perang untuk dominasi ekonomi, dominasi ekonomi untuk perang.

Anggota Komisi VI DPR RI itu menilai perjuangan membangun tata dunia baru sudah seharusnya berintikan nilai-nilai dan rasa kemanusiaan.

Perjuangan itu menurut dia, ditandai bukan hanya dengan komitmen pada perjuangan mengejar perdamaian, namun pada perjuangan menghilangkan neo-imperialisme dan neo-kolonialisme.

Selain itu menurut Rieke, komitmen kepada perjuangan untuk memberikan kehidupan yang bahagia kepada rakyat masing-masing negara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement