Sabtu 03 Dec 2022 06:30 WIB

Tenun Sumba Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Kemendikbudristek mengenalkan tenun Sumba kepada masyarakat.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Perajin asal Sumba menyelesaikan pembuatan kain tenun Sumba saat Festival Tenun Nusantara di Taman Aksobya, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/12/2022). Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengusung tema “Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari” bertujuan menjaga, mengangkat dan mempromosikan budaya dan hasil karya Nusantara ke seluruh dunia.
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Perajin asal Sumba menyelesaikan pembuatan kain tenun Sumba saat Festival Tenun Nusantara di Taman Aksobya, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/12/2022). Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengusung tema “Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari” bertujuan menjaga, mengangkat dan mempromosikan budaya dan hasil karya Nusantara ke seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar acara Pameran Tenun Nusantara. Gelaran ini diharapkan membuat mastarakat mengatahui tentang budaya Indonesia. Selain itu, hal ini juga untuk melestarikan kebudayaan Indonesia.

 

Baca Juga

"Ya budaya Indonesia banyak ya. Saat ini kami sedang mengenalkan kain tenun dari Sumba. Tenun ini dengan pewarna alam, itu merupakan bagian dari bersatunya manusia dengan alam. Ini juga merupakan warisan budaya yang harus dijaga," kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra.

Pameran bertema "Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari" di gelar di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (1/12/2022). Dalam kegiatan ini tidak hanya dipamerkan beberapa produk kain tenun dari Sumba tetapi juga ada tikar anyaman dari daun lontar.

 

"Tenun Sumba ini telah menunjukkan praktek baik menjaga alam dalam konteks budaya. Itulah tujuan kegiatan ini," kata dia.

 

Ia menambahkan dengan adanya pameran ini diharapkan bisa meningkatkan para wisatawan ke Candi Borobudur.

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan kedepannya akan terus memunculkan dan mengkampanyekan hasil karya nusantara. Sebab, hal ini sangat penting.

 

"Pastinya sangat penting mengangkat yang berkualitas. Kedepan kita selalu terbuka, utamanya yang penting harus jelas dulu kelestarian apa yang akan dimunculkan dan juga harus kuat," kata dia.

 

Diketahui, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bekerja sama dengan desainer Edward Hutabara untuk menggelar kegiatan fashion show dan festival tenun.

 

Festival ini berlangsung di Candi Borobodur pada 30 November sampai 1 Desember 2022. Dalam festival ini terdapat pengrajin kain tenun langsung dari Sumba, NTT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement