Rabu 07 Dec 2022 00:15 WIB

Turki Harap Swedia dan Finlandia Ambil Langkah Konkret Soal Keanggotaan NATO

Beberapa tindakan provokatif kelompok teroris berlanjut di Swedia dan Finlandia

Red: Esthi Maharani
Turki mengharapkan Swedia dan Finlandia mengambil
Turki mengharapkan Swedia dan Finlandia mengambil "langkah konkret" untuk menjadi anggota NATO karena kelompok teroris di negara-negara tersebut masih melanjutkan aksi-aksi propaganda

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Turki mengharapkan Swedia dan Finlandia mengambil "langkah konkret" untuk menjadi anggota NATO karena kelompok teroris di negara-negara tersebut masih melanjutkan aksi-aksi propaganda, kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada Selasa (6/12/2022)

"Kami mengikuti dengan cermat situasi di Swedia dan Finlandia. Sayangnya, kami masih melihat beberapa tindakan dan aksi provokatif di negara-negara tersebut. Kami berharap Swedia dan Finlandia mengambil langkah konkret," kata Akar kepada wartawan.

Pernyataan Akar itu disampaikan menjelang pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Finlandia Antti Kaikkonen pada Selasa.

Selama pembicaraan di ibu kota Ankara, Akar dan Kaikkonen akan membahas masalah pertahanan dan keamanan bilateral, serta proses keanggotaan Finlandia di NATO.

Finlandia dan Swedia secara resmi mendaftarkan diri untuk bergabung dengan NATO pada bulan Mei lalu, mengabaikan sikap non-blok militer negara tersebut selama beberapa dekade, sebuah keputusan yang dipicu oleh perang Rusia melawan Ukraina.

Namun, Turki – anggota NATO selama lebih dari 70 tahun – menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan mereka, menuduh kedua negara mentoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris.

Turki dan kedua negara Nordik itu menandatangani sebuah memorandum pada bulan Juni di KTT NATO untuk mengatasi masalah keamanan yang sah dari Ankara, membuka jalan bagi keanggotaan mereka dalam aliansi tersebut.

"Ada komitmen yang ditandatangani oleh Swedia dan Finlandia harus dipenuhi ... nota itu adalah awal, bukan akhir. Setelah ini selesai, parlemen Turki akan membuat keputusannya. Kami juga berusaha membantu Swedia dan Finlandia," tambah Akar.

Turki tidak memiliki masalah dengan kebijakan terbuka NATO, tetapi sensitivitas negaranya harus dihormati, tegas menhan negara itu.

"Terorisme adalah salah satu bidang perjuangan terbesar NATO. Terorisme adalah masalah serius bagi semua negara saat ini," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement