Rabu 07 Dec 2022 11:52 WIB

Pemprov DKI Pertimbangkan WFH Selama Cuaca Ekstrem

Pemberlakuan WFH saat cuaca ekstrem jadi pilihan lingkup internal

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nur Aini
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan Pemprov DKI masih mempertimbangkan pilihan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para pekerja di lingkungannya.
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan Pemprov DKI masih mempertimbangkan pilihan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para pekerja di lingkungannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan, Pemprov DKI masih mempertimbangkan pilihan kerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi para pekerja di lingkungannya. Hal itu menanggapi peringatan dan perintah mitigasi dari Presiden Jokowi menyoal ancaman cuaca ekstrem jelang akhir tahun. “Ya kita lihat situasinya, jadi dalam waktu dekat saya akan koordinasi dengan BNPB aksi apa saja yang harus kita lakukan,” kata Heru kepada awak media, Rabu (7/12/2022).

Dia menjelaskan, meski Pemprov DKI memberlakukan WFH, hal itu akan bersifat pilihan dari lingkup internal. Menurutnya, Pemprov DKI akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak swasta atau masing-masing perusahaan di Jakarta. “Walaupun itu WFH, sifatnya adalah lokal saja tergantung masing-masing perusahaan kita lihat situasi ke depan,” katanya.

Baca Juga

Meski demikian, Heru berharap agar ada kondisi kondusif dan cuaca yang bersahabat. Khusus akhir tahun ini, kata dia, pihaknya akan mempersiapkan pengamanan libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski demikian, pihaknya belum memerinci apa saja yang akan dibahas. “Soal Nataru lagi dibahas,” katanya.

Heru menambahkan, koordinasi pengamanan untuk Natal dan tahun baru dikoordinasikan dengan beberapa pihak. Dia merunut, Kapolda Fadhil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen Untung Budiharto ikut dalam koordinasi membuat libur akhir tahun menjadi kondusif. “Dan saya sudah koordinasi,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement