Senin 12 Dec 2022 08:59 WIB

Prodi Sistem Informasi Universitas BSI Sukses Adakan Workshop Quality Assurance

Quality assurance agar produk yang dihasilkan sudah dilakukan serangkaian testing

Program Studi (prodi) Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan workshop Quality Assurance yang berlangsung secara hybrid di aula gedung rektorat Universitas BSI, jalan Kramat nomor. 98, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Program Studi (prodi) Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan workshop Quality Assurance yang berlangsung secara hybrid di aula gedung rektorat Universitas BSI, jalan Kramat nomor. 98, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi (prodi) Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mengadakan workshop Quality Assurance yang berlangsung secara hybrid di aula gedung rektorat Universitas BSI, jalan Kramat nomor 98, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).

Workshop yang berlangsung secara online bagi prodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Sukabumi, Universitas BSI kampus Yogyakarta, dan Universitas BSI kampus Pontianak ini menghadirkan narasumber Raffi Verrel Alessandro dari PT Systeric Teknologi Indonesia.

Baca Juga

Dalam kesempatan ini, Dekan Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI Dr Didi Rosyadi menyampaikan bahwa dengan perkembangan Teknologi Informasi yang demikian pesat, maka mahasiswa/i perlu menyiapkan diri dengan mampu membuat produk dalam bentuk aplikasi berbasis sistem informasi yang tidak ada bug/error.

“Sehingga pengujian atau testing diperlukan agar produk yang dihasilkan dapat dipakai oleh end user atau pengguna sesuai dengan ketentuannya. Pentingnya quality assurance agar produk yang dihasilkan sudah dilakukan serangkaian testing agar produk yang dihasilkan berkualitas,” tutur Didi dalam keterangan rilis, Senin (12/12/2022).

Sementara itu, Raffi dalam materinya menjelaskan bahwa diperlukan sebuah metode di dalam pengembangan perangkat lunak seperti SDLC (Systems Development Life Cycle) yang terbagi dalam beberapa tahapan yaitu planning, defining, designing, building, testing dan deployment.

“Dengan metode SDLC memudahkan tim proyek di dalam memenuhi requirement konsumen yang secara bertahap misal 2-3 minggu selalu dikonsultasikan kepada konsumen, apabila terjadi perubahan tidak dilakukan secara menyeluruh sehingga waktu pengerjaan proyek dan target yang ditentukan sesuai,” pungkasnya.

Disisi lain, Sriyadi selaku Ketua prodi Sistem Informasi Universitas BSI mengatakan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk menyiapkan mahasiswa pada semester 5 Diploma III dan semester 7 Strata 1.

“Sehingga pada pengerjaan sertifikasi kompetensi nanti, mahasiswa mampu menyiapkan proyek dengan menunjukkan fungsi-fungsi yang ada dapat berjalan dengan baik,” tukasnya.

Ia berharap, dengan adanya workshop ini mahasiswa mampu menunjukkan kemampuannya dalam bentuk karya yang dapat dipresentasikan tanpa adanya bug (error), serta akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di bidang teknologi informasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement