Senin 12 Dec 2022 16:01 WIB

Mengenal Kosmetika Inivasi Sarjana Muslim Abad Pertengahan

Agama Islam mengajarkan umatnya untuk selalu hidup bersih dan sehat

Red: Agung Sasongko
Kosmetika berlabel halal. (ilustrasi)
Foto: www.irib.ir
Kosmetika berlabel halal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Agama Islam mengajarkan umat nya untuk selalu hidup bersih dan sehat. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, ‘’Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia.’‘ Seruan yang meminta agar umat Islam memelihara kebersihan rambut dan badan ini rupaya telah mendorong para sarjana dan ilmuwan Muslim untuk menghasilkan beragam produk kosmetika.

Tahukah anda beragam jenis kosmetika seperti deodoran, lotion, pewarna rambut yang berkembang pesat saat ini merupakan hasil karya sarjana Muslim di era kekhalifahan? Pengembangan produk kosmetika di dunia Islam begitu gencar dilakukan seorang dok ter dan ahli bedah Mus lim di Andalusia, Al-Zahrawi (936 M - 1013 M) pada abad ke-10 M.

Baca Juga

Dalam ensiklopedia kesehatan yang ber judul Al-Tasreef, Albucassis - begitu Barat menjuluki Al-Zahrawi, telah mengupas secara khusus tentang kosmetika. Bagi Al-Zahrawi, kosmetika merupakan bagian dari pengobatan. Kitab Al-Tasreef ini be gitu besar pengaruhnya di Eropa.

Setelah dialihbahasakan ke dalam bahasa Latin, kitab yang memperkenalkan kosmetika itu sempat menjadi buku utama yang digunakan kebanyakan universitas di Eropa pada abad ke-12 M hingga 17 M. Kemungkinan besar dari kitab itulah Barat mengembangkan produk kosmetika. Tak heran, jika kini negara-negara Barat menjadi produsen kosmetika terbesar di dunia.