Selasa 20 Dec 2022 17:58 WIB

Kemenkominfo Minta Masyarakat tak Kotori Ruang Digital Jelang Pemilu 2024

Ruang digital diharapkan tidak digunakan untuk merundung calon pemimpin.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Selain menyampaikan perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, Menkominfo juga menyampaikan sejumlah isu-isu terkini salah satunya mengenai pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna hari ini Selasa (20/9).
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menyampaikan keterangan pers terkait perkembangan pembangunan Infrastruktur Telekomunikasi di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (20/9/2022). Selain menyampaikan perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, Menkominfo juga menyampaikan sejumlah isu-isu terkini salah satunya mengenai pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna hari ini Selasa (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta masyarakat untuk tidak mengotori ruang digital dengan informasi palsu hingga ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024.

"Pekerjaan Kemenkominfo untuk melakukan pembersihan (ruang digital) akan bisa optimal apabila masyarakatnya mampu menggunakan ruang digital dengan bermanfaat, tidak mengotorinya. Jangan ada lagi post truth, hoax, misinformasi, ujaran kebencian, dan seterusnya," kata Menteri Kominfo Johnny Gerard Plate di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Selain itu, Johnny juga berharap ruang digital tidak digunakan untuk merundung calon pemimpin. Sebaliknya, ruang digital seharusnya digunakan untuk menguji program serta visi dan misi calon pemimpin.

"Jangan digunakan untuk mem-bully calon pemimpin, apakah kepala daerah, anggota legislatif, presiden, wakil presiden. Tapi gunakan untuk menguji program-program, visi, dan misi calon pemimpin. Itulah caranya untuk menghasilkan demokrasi yang baik dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul kita butuhkan," katanya

Sayangnya berdasarkan pemantauan yang dilakukan Kemenkominfo, Johnny mengatakan informasi hoaks hingga ujaran-ujaran kebencian masih banyak ditemukan di berbagai platform media sosial hingga saat ini. Padahal, kata dia, ruang digital yang aman tentu berperan penting agar pemilu dapat berjalan dengan baik.

Selain itu, ruang digital yang aman juga akan memberikan dukungan bagi peningkatan kualitas generasi. Sebagai upaya memastikan ruang digital selalu aman menjelang Pemilu, Johnny mengatakan Kemenominfo telah membentuk satuan tugas untuk melakukan patroli siber.

"Gugus tugas sudah bekerja, kita melakukan patroli siber untuk menjaga dan mengawasi ruang digital," katanya.

"Kami sebagai pemerintahan juga berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu agar pekerjaan penyelenggara pemilu bisa lancar dan pemilu kita sukses," imbuhnya.

Selain itu, Johnny mengatakan Kemenkominfo juga mendorong agar para penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang beroperasi di Indonesia juga turut serta menciptakan ruang digital yang aman. Ia juga mengatakan akan mengkomunikasikan hal tersebut dengan platform digital global.

"Saya minta kepada semua PSE, secara khusus platform digital kita, bahwa menjelang pemilu ini kita harus memperhatikan dan menerapkan aturan serta perundang-undangan dengan baik," ujar Johnny.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement