Rabu 21 Dec 2022 06:04 WIB

Advokat Ajukan Judicial Review terkait Pemberhentian Hakim Aswanto

Independensi hakim konstitusi tidak boleh dipengaruhi kepentingan anggota DPR.

Red: Ilham Tirta
Pemberhentian Hakim Konstitusi Aswanto oleh DPR menulai polemik.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Pemberhentian Hakim Konstitusi Aswanto oleh DPR menulai polemik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Advokat Priyanto mengajukan judicial review terhadap Keputusan Presiden Nomor 114/P/2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Hakim Konstitusi yang diajukan oleh DPR. Pengajuan tersebut berkaitan dengan polemik pemberhentian Hakim Konstitusi Aswanto.

"Timbulnya persoalan (Aswanto) itu sedikit banyak menyebabkan marwah Mahkamah Konstitusi menjadi terkoyak," kata Priyanto, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, independensi seorang hakim konstitusi tidak boleh dipengaruhi dengan kepentingan untuk mempertahankan produk DPR. Karena itu, dengan mengajukan judicial review, ia berharap agar Keppres Nomor 114/P/2022 dicabut dan dibatalkan.

"Upaya hukum keberatan ini saya tempuh sebagai upaya untuk meminta kepada Presiden agar mencabut dan membatalkan Keppres," kata Priyanto.

Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan, Presiden Joko Widodo tidak bisa mengubah keputusan DPR soal penggantian hakim konstitusi yang diajukan DPR. "Ada lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif; dan presiden tidak bisa mengubah keputusan yang sudah ditetapkan lembaga negara yang lain dalam hal ini adalah DPR," kata Pratikno di Istana Negara, Rabu (23/11/2022), lalu.

Pratikno menjelaskan, presiden sebagai pimpinan lembaga eksekutif tidak bisa menganulir keputusan lembaga legislatif DPR. "Jadi, presiden tidak bisa mengubah keputusan yang telah ditetapkan oleh DPR, dalam hal ini adalah pengusulan penggantian hakim MK," jelasnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَنِ احْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ اَنْ يَّفْتِنُوْكَ عَنْۢ بَعْضِ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ اِلَيْكَۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ اَنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّصِيْبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوْبِهِمْ ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ لَفٰسِقُوْنَ
dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan waspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.

(QS. Al-Ma'idah ayat 49)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement