Kamis 29 Dec 2022 21:04 WIB

29 Rumah Warga Kupang Hilang Disapu Banjir Bandang

banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat, Kupang

Red: Nur Aini
Banjir bandang (ilustrasi) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut 29 unit rumah warga Desa Naitael, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang disapu banjir bandang yang melanda daerah itu pada Kamis (29/12/2022) dini hari.
Foto: pedulikemanusiaan.org
Banjir bandang (ilustrasi) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut 29 unit rumah warga Desa Naitael, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang disapu banjir bandang yang melanda daerah itu pada Kamis (29/12/2022) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut 29 unit rumah warga Desa Naitael, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hilang disapu banjir bandang yang melanda daerah itu pada Kamis (29/12/2022) dini hari. "Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan BPBD, ada 29 rumah warga yang hilang terbawa banjir bandang di Desa Naitael, Kecamatan Fatuleu Barat," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh di Kupang, Kamis (29/12/2022).

Ia menjelaskan banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat, yaitu Desa Naitael dan Desa Tuakau akibat meluapnya sungai Siumate dan merusak 85 rumah warga di dua desa tersebut. Kerusakan yang cukup parah dialami warga Desa Naitael, yakni 29 unit rumah hilang disapu banjir bandang, sedangkan di Desa Tuakau terdapat 56 unit rumah rusak dan terendam air banjir. "Kondisi paling berat terdapat di Desa Naitael, selain ada rumah warga yang hilang terbawa banjir, juga ada rumah warga yang rusak akibat luapan sungai Siumate," kata Elfrid V Saneh.

Baca Juga

Dia menambahkan akibat peristiwa itu 85 kepala keluarga mengungsi ke Desa Naitael dan Posko Kesehatan di SMP Negeri 4 Siumate, Kecamatan Fatuleu Barat. Ia menjelaskan kebutuhan yang mendesak bagi warga terdampak bencana alam banjir bandang di dua desa itu berupa terpal, makanan siap saji, air bersih, selimut, dan family kit. "Warga yang rumahnya rusak total dan masih terendam banjir bertahan di pengungsian, karena hujan masih mengguyur daerah itu," kata Elfrid V Saneh.

Menurut dia, selain merusak rumah penduduk, banjir bandang juga merusak infrastruktur jalan raya yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Fatuleu Barat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement