REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Majelis nasional oposisi pemerintah Venezuela menurunkan Presiden sementara mereka Juan Guaido, membubarkan pemerintahnya, dan menunjuk komisi untuk mengelola aset di luar negeri. Anggota parlemen majelis itu ingin bersatu menjelang pemilihan 2024.
Guadio merupakan wajah oposisi Venezuela sejak 2019 ketika ia menggunakan konstitusi untuk menunjuk dirinya sendiri sebagai presiden sementara. Ia didukung Amerika Serikat (AS) dan pemerintah asing lainnya yang menolak hasil pemilu 2018 yang dimenangkan Nicolas Maduro lagi.
Namun, Maduro masih menguasai hampir seluruh institusi Venezuela termasuk pasukan keamanan. Pemerintah sementara Guaido yang mengelola aset asing dan banyak kedutaan melihat dukungan padanya semakin berkurang.
Tiga dari empat kelompok oposisi Justice First, Democratic Action dan A New Era mendukung undang-undang yang menurunkan Guaido dan membentuk komisi beranggota lima orang untuk mengelola asing asing. Terutama kilang Citgo di AS, anak perusahaan imiten milik pemerintah Venezuela, PDVSA.
Pendukung undang-undang itu mengatakan pengelolaan aset asing tidak berisiko. Pembubaran pemerintahan juga diperlukan untuk persatuan menjelang pemilihan.
"Sudah ada alat untuk melindungi aset di Amerika Serikat, Inggris, Portugal," kata anggota parlemen pemerintah oposisi dari Justice First Juan Miguel Matheus.
Pasal yang menurunkan pemerintah sementara dan pasal membentuk komisi aset lolos dengan perbandingan suara 72 mendukung, 29 menolak dan 8 abstain. Guaido yang dari Partai Voluntad Popular tidak mendukung langkah itu. Ia mendesak anggota parlemen untuk menggantinya daripada membubarkan pemerintah sementara.
"Untuk membubarkan ini melompat ke jurang, ini menghancurkan apa yang dapat dijaga," kata Guaido usai pemungutan suara.
Partai-partai oposisi berharap Washington memperpanjang lisensi yang melindungi Citgo dari kemungkinan penyitaan kreditur ketika masa berlaku lisensi itu habis pada Januari. Venezuela berhutang lebih dari 60 miliar dolar AS pada kreditur.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan Amerika Serikat akan melanjutkan dukungannya pada oposisi Venezuela, majelis dan pemerintah sementara. "Terlepas apapun bentuknya," kata juru bicara itu.