REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa bulan terakhir, TikTok telah mengerjakan sejumlah cara baru untuk membatasi usia jenis konten tertentu guna meningkatkan fitur keamanan bagi pengguna yang lebih muda. Awal tahun ini, aplikasi tersebut meluncurkan sistem peringkat baru yang disebut Content Levels untuk membantu mengidentifikasi lebih banyak konten dewasa.
Sekarang, perusahaan memiliki pembaruan lain atas upaya tersebut. Dalam sebuah postingan blog, perusahaan mengatakan mereka meluncurkan versi baru dari model sugestif garis batas yang digunakan perusahaan untuk secara otomatis mengidentifikasi konten seksual eksplisit, sugestif, atau garis batas.
Menurut juru bicara TikTok, model baru ini lebih mampu mendeteksi apa yang disebut konten garis batas (borderline content) video yang tidak secara eksplisit melanggar aturan aplikasi, tetapi mungkin tidak cocok untuk pengguna yang lebih muda. TikTok bukan satu-satunya platform yang menyaring jenis konten ini dari rekomendasi.
Dilansir Engadget, Ahad (1/1/2023), media sosial lain, seperti Instagram telah lama berusaha untuk menyingkirkan konten garis batas dari rekomendasinya. Namun, konten dengan tema yang lebih dewasa, tetapi tidak mengandung ketelanjangan eksplisit, telah lama menjadi konten yang sulit untuk dideteksi secara konsisten oleh sistem.
TikTok tidak menawarkan secara spesifik seberapa akurat sistem baru itu, tetapi dalam 30 hari terakhir perusahaan telah mencegah akun remaja melihat lebih dari satu juta video yang menjurus ke arah seksual.
Di sisi lain, aplikasi ini juga meluncurkan kemampuan pembuat konten untuk membatasi video mereka hanya untuk penonton dewasa. Fitur ini sebelumnya hanya tersedia untuk video langsung, tetapi sekarang juga akan diaktifkan untuk klip bentuk pendek.