Selasa 03 Jan 2023 09:48 WIB

Kasus Kolera Melonjak, Malawi Tunda Pembukaan Sekolah

Malawi berupaya memperlambat lonjakan kasus dan kematian akibat wabah kolera.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Malawi menunda pembukaan sekolah umum hingga waktu yang belum ditentukan di dua kota besar Blantyre dan Lilongwe. Pemerintah berupaya memperlambat lonjakan kasus dan kematian akibat wabah kolera.
Foto: AP/Odelyn Joseph
Malawi menunda pembukaan sekolah umum hingga waktu yang belum ditentukan di dua kota besar Blantyre dan Lilongwe. Pemerintah berupaya memperlambat lonjakan kasus dan kematian akibat wabah kolera.

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE - Malawi menunda pembukaan sekolah umum hingga waktu yang belum ditentukan di dua kota besar Blantyre dan Lilongwe. Pemerintah berupaya memperlambat lonjakan kasus dan kematian akibat wabah kolera.

"Karena terus meningkatnya kasus kolera dan kematian di kota Blantyre dan Lilongwe, sekolah dasar dan menengah di kedua kota tersebut tidak akan dimulai pada 3 Januari seperti yang disarankan sebelumnya," kata Menteri Kesehatan Khumbize Chiponda dalam sebuah pernyataan menukil kantor berita Reuters, Selasa (3/1/2023).

"Tanggal pembukaan kembali baru akan diumumkan kemudian," ujarnya menambahkan. Chiponda meminta pihak berwenang untuk memperketat tindakan pengendalian, termasuk menyemprotkan klorin untuk mendisinfeksi tempat-tempat padat seperti pasar dan sekolah serta meningkatkan inokulasi guna mencegah penularan kolera.

Kementerian Kesehatan Malawi mencatat jumlah total kasus dan kematian masing-masing meningkat menjadi 17.824 dan 595 sejak kasus pertama kali dilaporkan pada Maret tahun lalu. Tingkat kematian meningkat menjadi 3,34 persen.

Kolera adalah masalah tahunan karena hujan di Malawi dari November hingga Maret. Jumlah kematian sekitar 100 per tahun. Tetapi wabah saat ini diperkirakan akan menjadi yang terburuk.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu mengatakan, bahwa stok global vaksin kolera yang dikelola WHO saat ini minim. Badan PBB mengatakan kemudian ada sekitar 30 negara di seluruh dunia yang telah melaporkan wabah pada 2022, sekitar sepertiga lebih tinggi dari tahun biasanya.

Kolera disebarkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi, dan dapat menyebabkan diare akut. Banyak orang memiliki gejala ringan tetapi dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati. Korban di Malawi termasuk petugas medis di pusat kesehatan masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement