Jumat 06 Jan 2023 04:26 WIB

Riset I2: Pemilu 2024 Jadi Isu Terbesar Media Massa Sepanjang 2022

Tensi politik sudah dirasakan sejak 2022.

Riset I2: Pemilu 2024 Jadi Isu Terbesar Media Massa Sepanjang 2022. Foto:   Jadwal Tahapan Pemilu (Ilustrasi).
Foto: republika/mardiah
Riset I2: Pemilu 2024 Jadi Isu Terbesar Media Massa Sepanjang 2022. Foto: Jadwal Tahapan Pemilu (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –  Pesta demokrasi 2024 menjadi isu yang paling banyak mendapatkan atensi media online di Tanah Air sepanjang 2022. Berdasarkan riset Indonesia Indicator (I2), dari total 20.194.242 berita yang disajikan 8.244 media daring di Indonesia selama periode 1 Januari-20 Desember 2022,  pemberitaan politik atau Pemilu 2024 mencapai 973.647 berita.

“Pemberitaan Pemilu 2024 hampir mendekati angka 1 juta dalam setahun terakhir, proses persiapan menuju pemilu terus didengungkan media,” ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang kepada media  saat memaparkan hasil riset bertajuk “Indonesia Recap 2022”, Jumat (06/01/2023).  Indonesia Recap 2022 adalah riset tahunan yang bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu yang menjadi perhatian media online Indonesia.

Baca Juga

Menurut Rustika, beberapa topik yang diberitakan media terkait isu Pemilu 2024 antara lain, strategi politik para elite menuju pemilu, dan proses persiapan, sosialisasi, dan pelaksanaan agenda pemilu. Kontestasi para tokoh/elite politik di “panggung pemilu” yang berpotensi menjadi presiden, wakil presiden, laporan hasil riset berbagai lembaga survei, wacana koalisi antar partai, verifikasi parpol, pengawasan pemilu, dsb selalu disambut antusias media. “Hal ini menunjukkan bahwa media sebagai agen perubahan dan pilar demokrasi keempat yang tetap penting dalam mengawal transisi kepemimpinan nasional dan daerah dalam Pemilu 2024,” ungkap Rustika.

Meskipun pemilu akan dilangsungkan pada 2024, namun tensi politik sudah terasakan sepanjang 2022. Isu pemilu, kontestasi capres-cawapres, menjadi isu yang setiap hari selalu ada dan bergerak dinamis dalam agenda media. Menariknya lagi, ungkap Rustika, para figur yang akan berkontestasi dalam pesta demokrasi 2024, juga menjadi figur yang menduduki posisi cukup signifikan di Indonesia. Dengan demikian, nama-nama yang disebut tidak hanya memberikan kontribusi dalam isu ekonomi, masalah bencana, atau agenda nasional seperti penyelenggaraan G20 atau Moto GP, melainkan juga memberi warna dalam dinamika capres cawapres. 

“Sebut saja nama Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Puan Maharani, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Andika Perkasa, Sandiaga Uno, Prabowo, dan bahkan termasuk Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri yang dianggap sebagai King Maker 2024,” kata Rustka.

Isu kedua yang paling banyak disorot media adalah bencana alam. Pemberitaan bencana alam yang melanda berbagai wilayah di Indonesia sepanjang 2022 mencapai 688.995 berita. Peristiwa gempa bumi, tanah longsor, erupsi gunung api, pergeseran lempeng atau pergeseran tanah, banjir, puting beliung, cuaca ekstrem, tanah longsor hingga penanganan berbagai pihak atas musibah mewarnai pemberitaan media. 

“Sejauh ini, media mem-framing cukup baik atas gerak cepat yang telah dilakukan oleh aparat maupun pemerintah, mulai dari upaya penyelamatan korban, penanganan, proses trauma healing, hingga pembuatan rumah terdampak bencana,” papar Rustika. Selain itu juga berbagai upaya langkah preventif berbagai pihak dalam penanganan bencana. Dalam hal ini media berperan sebagai bagian dari system peringatan dini (early warning system) yang penting.

Selain itu, isu mengenai penanganan atau perhatian terkait kasus korupsi menjadi isu terbesar ketiga yang paling banyak diwartakan media, yakni sebanyak 376.507 berita. Isu korupsi terutama upaya pemberantasan korupsi selalu menjadi atensi media sejak beberapa tahun terakhir. “Korupsi ibarat kanker bagi upaya membangun negara yang sejahtera ,adil dan makmur. Banyaknya aparat negara bahkan aparat penegak hukum, dan tokoh masyarakat yang terkena operasi tangkap tangan sungguh menjadi keprihatinan media dan masyarakat,” tutur Rustika. 

Masalah ini banyak ditemui di beberapa wilayah di Indonesia. Sepanjang 2022, KPK menyebut berhasil menyelamatkan keuangan negara dan daerah senilai Rp 63,9 triliun dengan jumlah asset 83.052 unit. Selain itu, ada 149 orang ditetapkan sebagai tersangka. Jumlah ini meningkat 38 tersangka dibandingkan tahun lalu.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement