Senin 09 Jan 2023 16:07 WIB

Bayi Lahir dengan Kondisi Langka, Orang Tua: Itu Menakutkan

Ketika lahir, mata bayi Zander tampak bengkak seperti almond.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang bayi lahir dengan kondisi langka yang disebut chromosome deletion syndrome. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Seorang bayi lahir dengan kondisi langka yang disebut chromosome deletion syndrome. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang ibu bernama Hannah Doyle, menceritakan tentang kelahiran anaknya, Zander, yang berbeda dari anaknya yang lain. Saat lahir, mata Zander tampak bengkak seperti almond. Naluri keibuannya pun merasa ada yang tidak beres pada anaknya.

“Ketika saya menggendongnya untuk kontak kulit, dia berbeda dengan bayi saya yang lain dan saya langsung tahu ada sesuatu yang berbeda. Ketika saya melihat matanya, matanya sangat bengkak dan terlihat seperti almond,” ujar Doyle dilansir Independent, Senin (9/1/2023).

Baca Juga

Merasa bingung dengan keadaan bayinya, dia memeriksakan bayinya ke dokter dan melakukan beberapa tes. Dia pun merasa tercengang saat bayinya didiagnosis dengan sindrom kromosom langka.

Zander didiagnosis dengan chromosome deletion syndrome atau sindrom penghapusan kromosom yaitu suatu kondisi langka di mana dia kehilangan kromosom. Saat ini, tidak diketahui bagaimana pengaru kondisi tersebut pada masa depan. Hannah belum menemukan orang lain yang memiliki sindrom yang sama dengan putranya.

“Naluri saya berbeda dari saat dia lahir dan saya sangat berterima kasih atas insting itu. Saya percaya, dia mencoba mengatakannya kepada saya dan saya menyadarinya,” kata Doyle.

Hannah pertama kali mengkhawatirkan anaknya saat usia kehamilan 26 minggu, tepatnya ketika ahli jantung mengatakan bahwa janinnya memiliki dua lubang di jantungnya. Ketika Zander lahir di Leeds Teaching Hospital pada Oktober 2022, Doyle semakin menyadari ada yang tidak beres.

Karena tidak memperoleh banyak informasi tentang kondisi anaknya, Hannah sangat terkejut ketika mengetahui diagnosis Zander. “Itu mengejutkan dan terasa sangat menakutkan, karena pikiran saya terbebani dan saya mulai memikirkan yang terburuk,” katanya.

Terlepas dari semua kondisinya, kini Zander berusia 10 minggu dan menjadi bayi kecil yang bahagia. Doyle hanya bisa menunggu untuk mengetahui bagaimana kondisi itu akan mempengaruhinya di masa depan.

“Dia baik-baik saja dan dia bayi kecil yang bahagia. Dia menggunakan formula resep yang membantunya tumbuh. Sekarang saya menunggu, benar-benar hanya menunggu dan melihat. Itu hal tersulit karena dengan kondisi medis lainnya,” ujar Doyle.

Doyle mencoba menyebarkan kesadaran akan kondisi Zander, dan telah mulai mengunggah video di Tiktok tentang sindrom penghapusan kromosom.

“Terkadang saya harus mengakui bahwa sebagai orang tua, saya pikir lebih baik tidak mengetahui hal ini. Tapi saya tahu lebih baik mengetahui di awal, sehingga saya bisa memahaminya jika ada kesulitan. Jadi saya ingin menyebarkan kesadaran agar banyak anak lain yang lebih mengerti,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement