Selasa 17 Jan 2023 16:15 WIB

Siap Ajukan Capres Alternatif, Partai Buruh akan Gugat Presidential Threshold

Partai Buruh akan mengerahkan massa yang dimiliki untuk mendukung upaya tersebut.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Massa dari Partai Buruh menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (14/1/2023). Dalam aksinya mereka menolak Perppu No 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja yang berisi tentang permasalahan upah minimum, outsourcing, pesangon, karyawan kontrak, cuti, jam kerja, tenaga kerja asing, pemutusan hak kerja (PHK) hingga sanksi pidana yang dihilangkan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Massa dari Partai Buruh menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Sabtu (14/1/2023). Dalam aksinya mereka menolak Perppu No 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja yang berisi tentang permasalahan upah minimum, outsourcing, pesangon, karyawan kontrak, cuti, jam kerja, tenaga kerja asing, pemutusan hak kerja (PHK) hingga sanksi pidana yang dihilangkan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Buruh akan mengajukan permohonan uji materi terhadap ketentuan nilai ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential treshold ke Mahkamah Konstitusi (MK) dalam waktu dekat. Langkah tersebut diambil Partai Buruh untuk dapat mengajukan calon presiden (capres) alternatif.

"Judicial review presidential threshold tentu harus sebelum bulan Juni, yaitu bulan Mei. Mungkin 1 Mei, May Day," ujar Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Pengajuan uji materi ke MK akan pihaknya lakukan untuk dapat mengusung capres alternatif hasil rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Buruh, yakni Said Iqbal dan Najwa Shihab. Said menjelaskan, permohonan uji materi akan diajukan untuk membuat presidential threshold yang kini sebesar 20 persen kembali menjadi nol persen.

"Didahului 1 Mei juga langsung diumumkan judicial review. Kita sudah tunjuk Ketua Tim Khusus kita, yaitu Said Salahudin dan Wakil Presiden (Partai Buruh) Agus sebagai tim hukum. Dengan yang lain-lain tentunya. Kami akan lakukan itu," jelas dia.

Meski permohonan uji materi terhadap presidential threshold sudah diajukan oleh pihak-pihak lain sebelumnya dan berujung ditolak oleh MK, Said tetap optimistis. Dia berkeyakinan permohonan yang Partai Buruh ajukan dapat diterima oleh MK. Said mengatakan, Partai Buruh akan mengerahkan massa yang dimiliki untuk mendukung upaya tersebut.

"Partai Buruh masih bisa berkeyakinan walaupun beberapa penggugat sebelumnya gagal. Bisa berkeyakinan karena kita akan menggunakan massa. Partai Buruh kan diem-diem aja. Nanti akan pakai massa. Partai Buruh, partai kader, partai massa," terang Said.

Partai Buruh merekomendasikan empat nama yang akan diajukan ke dalam Konvensi Capres dan Cawapres Partai Buruh, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Said Iqbal, dan Najwa Shihab. "Ganjar Pranowo 15 provinsi mengusulkan. Kemudian Anies Baswedan enam provinsi mengusulkan," ujar Said.

Dia menjelaskan, nama Ganjar dan Anies menjadi dua nama capres yang memang sudah beredar di publik. Sementara dua capres lain yang direkomendasikan oleh peserta Rakernas Partai Buruh akan menjadi capres alternatif, yang membutuhkan upaya uji materi ketentuan presidential treshold terlebih dahulu untuk menjadikannya nol persen.

"Dua capres alternatif dengan syarat tadi, yaitu Said Iqbal 14 provinsi mengusulkan. Kemudian yang kedua, ini luar biasa Partai Buruh sangat menghormati perempuan, yaitu Najwa Shihab didukung tiga provinsi,\" tutur Said.

Said menjelaskan, ketiga nama lain selain dirinya belum pasti akan mengikuti Konvesi Capres dan Cawapres Partai Buruh. Pihaknya akan bertana terlebih dahulu soal kesediaan mereka menghadiri konvensi yang akan pihaknya gelar tersebut. Jika bersedia, maka nanti keputusan pemberian dukungan akan dilakukan pada saat konvensi tersebut.

"Kita akan datang nanti ke Mbak Najwa, kita akan datang ke Pak Ganjar, kita akan datang ke Pak Anies. Ini lho rekomendasi Partai Buruh apakah bapak-bapak ibu-ibu bersedia untuk mengikuti konvensi Partai Buruh," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement