REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghimpunan zakat, infak dan sedekah perusahaan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) selama 2022 mengalami pertumbuhan yang signifikan. Kenaikan tersebut bahkan menyentuh hampir 60 persen.
Pimpinan BAZNAS RI, Rizaludin Kurniawan menyampaikan, selama 2022 ada sekitar Rp 130 miliar yang bersumber dari zakat, infak dan sedekah perusahaan. "Ini naik signifikan dari tahun 2021 hampir 60 persen," kata dia kepada Republika.co.id di kantor BAZNAS RI, Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Rizaludin menambahkan, jumlah perusahaan yang mengeluarkan zakat perusahaan melalui BAZNAS selama 2022 juga naik cukup signifikan dengan persentase sekitar 37 persen. Pada 2021, ada 96 perusahaan yang membayar zakat perusahaan melalui BAZNAS, kemudian bertambah menjadi 129 perusahaan selama 2022.
Data tersebut, menurut Rizaludin, menunjukkan naiknya kesadaran perusahaan dalam mengeluarkan zakat. Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor mengapa perusahaan tergerak untuk membayar zakat perusahaan melalui BAZNAS.
Pertama, perusahaan bersama BAZNAS dapat mendesain program secara custom. Kedua, perusahaan yang berzakat melalui BAZNAS akan dipromosikan oleh BAZNAS. Ketiga, zakat yang dikeluarkan perusahaan akan berdampak pada pengurangan pajak.
"Keempat, karena BAZNAS jaringannya nasional, maka mereka mendapatkan ruang kerja sama di BAZNAS secara nasional. Inilah keuntungan kenapa zakat perusahaan ke BAZNAS," ungkapnya.
Rizaludin menambahkan, ada beberapa program BAZNAS yang diminati kalangan perusahaan. Di antaranya ialah program pendidikan berupa beasiswa, program dakwah yang di dalamnya meliputi pembangunan masjid dan sarana dakwah lainnya, dan program pemberdayaan ekonomi seperti pengembangan dan pemberdayaan UMKM.
"Pilarnya masih pendidikan. Kedua itu dakwah termasuk bangun masjid dan sarana dakwah. Kita tidak punya program bangun masjid, tetapi ini ada di program dakwah. Dan juga sekarang ada pengembangan dan pemberdayaan UMKM," jelasnya.